Konsumen dalam segmen konformis justru memilih mobil berdasarkan popularitasnya di pasaran. Mereka menganggap mobil yang banyak dipakai orang lain sebagai yang terbaik.
"Konformis ini sekarang sudah tidak banyak lagi seperti dahulu, mereka itu menganggap ‘wah banyak ya di jalan, ini berarti baru mobil yang benar nih’," kata Iwan.