"Sahabat mah boleh aja om, tapi saran aja sih kalau berguru cari yg benar-benar bagus ilmu dan adabnya," kata @oby_bebiie.
"1 bapak dihina, semua anak merasakan sakitnya. Lebih mulia jualan es teh, dari pada jualan agama," tulis @jef_adian.
"Ciyee nyebokiin," tulis @pikcun.
"Kirim nomor whatshapnya woe coba," kata @trenggalekeksis.
"Ini semua tentang ADAB orang ber ilmu tinggi tentang agama om apakah layak di permalukan di halayak ramai om? Om saja orang ker komen kurang baik om udah NGAMUK NGAMUK sadar om ya? Netijen Indonesia itu tau mana yg baik dn buruk om," kata @ikerismen.
"Untung banyak netijen yg gak sahabatan sm gus makanya berani bikin konten, coba kalau semuanya sahabatan pasti gak akan viral kasus ini. Gak akan juga ada minta maaf, nyamperin kerumah, berpelukan dan klarifikasi," kata @artiyanangeliza.
"STOP MENORMALISASI Bullying di depan umum dengan dalih bagian dari ceramah, ucapan spontan, & guyonan biasa," kata @hitakarafugu.
"Beda om ded, jangan samakan kita yg masyarakat biasa dgn anda2 semua yg memiliki predikat TOKOH AGAMA / PUBLIK FIGUR sepertinya anda membuat konten podcast saat membicarakan kesalahan orang lain... bearti ga ush dibuat konten podcast cukup aja tegur di tlp/whatsapp orang yg bersangkutan," kata @fahregis.