"Ngunekke aku kok njur bajingan. [Kok jadi ngatain aku bajingan,"] ujar Yati Pesek.
"Lah wau lagune pas Bajingan Loncat, pas Bude (Yati) munggah lo, [Soalnya tadi lagunya pas Bajing Loncat, pas Bude Yati naik ke panggung]," jawab Miftah berdalih.
Masih menahan emosi, Yati Pesek pelan-pelan memperingatkan posisi Miftah dalam acara tersebut.
"Iki koe arepo enom tapi lagi dadi guruku lo. [Ini kamu walaupun masih muda tapi sedang jadi guruku lo]," kata Yati Pesek.
Mendengar ucapan Yati Pesek, Miftah Maulana mengangguk. Namun ternyata candaan bernada menghina tak berhenti sampai di situ. Kini ia mulai melempar candaan bernada body shaming.
"Kulo niku bersukur Bude Yati elek, nek ayu dadi lont* to niki, [Aku bersyukur Bude Yati jelek, kalau cantik jadi lont*]," ujar Miftah Maulana.
Mendengar ucapan itu Yati Pesek tampak syok. Ia tampak marah, namun hanya menghela napas. Perempuan lanjut usia itu mulai gerah dengan omongan pemilik Ponpes Ora Aji tersebut.
"Saiki kok dadi suarane kongono. Untung Gus sampean kui saiki neng kene ora ustad kok ya, ora dadi kiai, dudu, [Kok sekarang omongannya jadi begitu. Untung Gus kamu sekarang di sini bukan jadi ustaz, bukan sedang jadi kiai]," tutur Yati.
Baca Juga: Profil Andy F Noya, Menyesal Undang Gus Miftah ke Kick Andy: Kiai Kok Keluyuran ke Klub Malam!