"Sek sek, tak kandani ndisek. Suarane enak e koyo ngono, opo meneh desahanne (Sebentar, sebentar, aku kasih tahu dulu. Suaranya aja enaknya seperti itu, apa lagi desahannya?)" ucap Miftah sambil tertawa terpingkal-pingkal.
Selain Miftah, Habib Zaidan yang duduk di sampingnya juga langsung tertawa terbahak-bahak. Reaksi Miftah membuat perempuan muda itu tidak tinggal diam dan membalas. Namun lagi-lagi, Miftah justru menghina jemaahnya tersebut.
"Kulo polos, Gus (Saya orangnya polos, Gus)," ucap perempuan muda tersebut.
"Alah rupamu koyo ngono kok polos (Halah mukamu seperti itu kok polos)" cemooh Miftah.
Ucapan Miftah tak sampai di situ. Ia semakin menjadi-jadi dengan melontarkan komentar asusila kepada perempuan muda yang menjadi jemaahnya.

"Gak, dia memang polos. Cowok itu memang suka dengan cewek yang polos, baik polos pikirannya maupun polos busananya," celetuk Miftah sambil tertawa kegirangan.
"Salahmu ngomong polos," tegur Miftah ke perempuan muda tersebut.
Terakhir, perempuan muda itu diminta memberikan testimoni atas acara kajiannya dengan Havib Zaidan. Perempuan ini masih menyampaikan kesan positif. Menurutnya, acara kajian berjalan sejuk.
Namun, Miftah lagi-lagi memberikan komentar tak senonoh melalui pantun yang diucapkannya. Hal itu membuat sang perempuan sampai nyebut.
Baca Juga: Sumber Kekayaan Gus Miftah, Tegas Sebut Jadi Pendakwah Bukan Profesi
"Tak kasih tahu ya, kalau panas minum es, kalau penasaran ya dites. Iyaa," kata Miftah Maulana.