Adapun Zoetmulder melalui karya sejarahnya mencatat bahwa kyai dan nyai digunakan untuk menghormati adik bangsawan sebagai bentuk penghormatan kerabat raja.
Lambat laun istilah kiai dan nyai berubah fungsi. Kini, kiai dan nyai digunakan untuk memanggil seorang tokoh pondok pesantren yang dihormati.
Selain untuk sosok tokoh agama, kiai juga kerap dipakai untuk memberi nama pusaka atau senjata sakti seperti keris Kiai Joko Piturun.
Istilah kiai juga diberikan kepada binatang-binatang yang dianggap spesial atau keramat seperti kerbau Kiai Slamet dan kuda Kiai Gentayu.
Berdasarkan penjelasan dari kedua sejarawan tersebut, maka Gus Miftah menerima gelar kiai bukan tanpa alasan.
Ia dipanggil kiai usai berhasil merintis Pondok Pesantren Ora Aji yang menyediakan wadah pembelajaran agama bagi beraneka ragam santri dari berbagai kalangan ekonomi.
Kontributor : Armand Ilham