Profil dan Sepak Terjang KH Achmad Chalwani: Dakwah Keliling Dunia, Sindir Keras Gus Miftah Tak Bisa Baca Al Quran!

Riki Chandra Suara.Com
Sabtu, 14 Desember 2024 | 14:55 WIB
Profil dan Sepak Terjang KH Achmad Chalwani: Dakwah Keliling Dunia, Sindir Keras Gus Miftah Tak Bisa Baca Al Quran!
Kolase KH Achmad Chalwani dn Gus Miftah. [Dok.Istimewa]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi, Purworejo, Jawa Tengah, KH Achmad Chalwani Nawawi, membuat pernyataan mengejutkan. Dia diduga menyindir Gus Miftah tak pandai baca Al-quran.

Dalam sebuah pengajian, KH Achmad Chalwani pernah menyinggung adanya seorang ulama dari Yogyakarta yang dikenal pandai berbicara, namun dinilai kurang mahir membaca Al-Quran. Beliau juga menyebut nama Gus Miftah sebagai contoh.

"Itu di Jogja juga ada orang pintar pidato, bicaranya pintar banget," ujar KH Achmad Chalwani dalam ceramahnya, dikutip dari Suara.com, Sabtu (14/12/2024).

Namun, kata KH Achamad, kemampuan membaca tulisan Arab dari sosok tersebut tidaklah sebaik retorikanya. Menurutnya, banyak orang awam yang terpesona oleh gaya ceramah Gus Miftah, menganggapnya sebagai sosok berilmu agama yang tinggi.

Namun, para kyai atau ahli agama lebih memahami perbedaan antara ulama yang pandai berbicara dengan yang benar-benar mahir dalam membaca dan memahami Al-Quran.

"Orang bodoh tahunya orang itu alim, tapi kyai kan paham kalau dia baca Arab pada keliru-keliru," tegas KH Achmad Chalwani.

Dia pun heran karena Gus Miftah kerap diundang ke berbagai acara pengajian. Ia pun mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih majelis pengajian dan sosok ulama yang diikuti.

"Makanya, saya waktu di Jakarta terang-terangan bilang, orang khotbah itu hebat menerangkannya. Tapi, ketika membaca tulisan Arab, banyak yang keliru," ungkap KH Achmad Chalwani.

Lantas, siapa KH Achmad Chalwani?

KH Achmad Chalwani adalah sosok pendakwah yang dikenal luas sebagai pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) An-Nawawi, Berjan, Purworejo, Jawa Tengah.

Dia juga menjabat sebagai mursyid Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah dan telah mengajarkan ajaran Islam ke berbagai negara, termasuk Singapura, Malaysia, Hong Kong, hingga Guangzhou.

Lahir pada 19 Desember 1954, KH Achmad Chalwani adalah putra ketiga dari KH Muhammad Nawawi dan Nyai Saodah. Beliau tumbuh dalam lingkungan pesantren dan menimba ilmu dari berbagai ponpes ternama, seperti Ponpes Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta dan Ponpes Hidayatul Mubtadi’in Lirboyo, Kediri.

Pendidikan formalnya meliputi SDN Gintungan, MTs Hidayatul Mubtadi’ien Lirboyo, hingga Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Shalahuddin Al-Ayyubi Jakarta.

Sejak 1982, KH Achmad Chalwani memimpin Pondok Pesantren An-Nawawi setelah wafatnya sang ayah, KH Muhammad Nawawi. Beliau berhasil membawa ponpes ini berkembang pesat, dengan ribuan santri dari berbagai daerah hingga luar negeri, seperti Malaysia.

Salah satu tonggak sejarah penting di masa kepemimpinannya adalah penggantian nama pesantren dari Roudlotut Thullab menjadi Ponpes An-Nawawi pada 6 Januari 1996.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI