Australia hingga Filipina, Mengenal Tradisi Natal Unik dari Berbagai Negara di Seluruh Dunia

Senin, 23 Desember 2024 | 15:10 WIB
Australia hingga Filipina, Mengenal Tradisi Natal Unik dari Berbagai Negara di Seluruh Dunia
Tradisi natal di Indonesia (Pixabay.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Natal adalah salah satu hari raya yang paling dirayakan di seluruh dunia. Namun, tidak semua orang merayakannya dengan cara yang sama, meski diperingati pada waktu yang sama.

Di luar tradisi yang lazim seperti Sinterklas, pohon cemara, nyanyian Natal dan tukar hadiah, sejumlah negara seakan membawa sentuhan unik masing-masing untuk merayakan hari libur tersebut.

Berikut adalah berbagai tradisi Natal dirayakan di seluruh dunia, seperti yang Suara.com rangkum seperti dilansir dari Time. 

Australia

Orang Australia tidak mengenal "Natal Putih" sebab bulan Desember termasuk musim panas di negara ini. Karena itu, kita justru akan melihat betapa santainya masyarakat di Australia dalam merayakan Natal di mana banyak penduduk setempat pergi ke pantai untuk menikmati cuaca. 

"Sangat santai, semua orang dalam suasana hati yang baik," kata seseorang kepada penyiar Australia SBS, yang melaporkan bahwa kegiatan Hari Natal yang populer termasuk berenang, memanggang di halaman belakang, dan berjalan-jalan di taman. 

Ilustrasi Natal - Lirik Lagu Natal Sembah dan Puji Dia (Unsplash)
Ilustrasi Natal. (Unsplash)

Austria

Di Austria dan beberapa bagian Jerman, tradisi orang dewasa yang berpakaian seperti makhluk jahat pada tanggal 5 atau 6 Desember (Krampusnacht) cukup populer. Ini dilakukan untuk menggoda anak-anak mengenai perilaku nakal mereka dan juga sekaligus menakut-nakuti.

Mereka berpakaian Krampuslaufs, atau lari Krampus, di mana orang dewasa mabuk yang berpakaian seperti Krampus berlari di jalan dan tidak terikat pada hari tertentu.

Baca Juga: Bolehkah Muslim Mengucapkan Selamat Natal? Ini Pandangan Ustaz Felix Siauw

Cina

Natal bukanlah hari libur umum di Tiongkok meskipun masih dirayakan oleh sebagian orang dan telah memperoleh popularitas sejak tahun 1990-an.

"Natal dikomersialkan di Tiongkok, seperti halnya festival Barat lainnya di Tiongkok," seorang Amerika yang tinggal di Tiongkok mengatakan kepada Global Times yang dikelola pemerintah pada tahun 2015. 

Menariknya, tradisi Natal di Tiongkok telaj mengalami beberapa adaptasi, seperti Sinterklas di Tiongkok hampir selalu memiliki saksofon, dan tradisi baru, menurut Institut Konfusius untuk Skotlandia adalah pemberian "apel perdamaian"—kata Tiongkok untuk apel adalah pínggu, dan Malam Natal adalah píng'n yè yang terdengar mirip ("malam yang damai").

Republik Ceko

Sementara kalkun atau ham mungkin menjadi pusat perhatian dari makanan Natal di tempat lain, di Ceko—dan Slovakia —itu adalah ikan mas. Menurut Otoritas Pariwisata Ceko, ikan telah menjadi "simbol Natal Ceko yang tak terpisahkan," dan bahkan mereka yang tidak ingin memakannya dapat ikut serta dengan membeli satu dan menyimpannya di bak mandi selama beberapa hari sebelum melepaskannya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI