Pagar laut misterius ini ternyata membentuk sebuah labirin dengan sekat sekat kotak yang seolah olah menjadi pembatas antar satu batang bambu dengan batang lainnya.
Hal ini pun diakui oleh Kepala Perwakilan Ombudsman RI Wilayah Banten, Fadli Afriadi yang juga terlibat dalam penyegelan pagar laut ini.
“Pagar ini dibentuk seperti labirin dan memiliki pintu setiap 400 meter yang mungkin dijadikan gerbang untuk nelayan bisa masuk. Namun, di masih ada lapisan pagar lain di dalamnya jadi lumayan rumit” ungkap Fadli.
Proyek ini ternyata sudah ada sejak setahun yang lalu. Para nelayan ini diketahui dibayar Rp100 ribu per hari oleh oknum misterius untuk menancapkan bambu di laut tersebut. Para nelayan ini pun nekat berjalan di air hingga ke agak tengah laut karena kedalamannya hanya sepinggang orang dewasa.
Namun, pengerjaan penyambungan pagar ini dilakukan di malam hari tanpa sepengetahuan warga sekitar.
Proses pemasangan pagar hingga 30 km ini diakui cukup lama karena banyak nelayan yang menolak proyek ini. Namun setelah setahun, proyek ini pun rampung dan mendapat perhatian publik.
Beberapa nelayan di sana pun mengaku dirugikan dengan adanya pagar laut misterius ini karena gerak kapal atau sampan yang mereka bawa jadi terbatas.
Akibat laporan masyarakat, KKP pun terjun langsung untuk menyegel pagar ini dan mencari sosok dalang di balik pembuatan pagar laut misterius ini.
Kontributor : Dea Nabila
Baca Juga: Apa Itu Pagar Laut? Rocky Gerung Sebut Tak Mungkin Dipasang Bandung Bondowoso