Lalu mereka juga akan berkeliling dari rumah ke rumah untuk memberikan salam Bayram dan doa. Sebagai balasannya, mereka akan diberikan hadiah berupa coklat, permen, uang koin atau makanan tradisional Turki seperti Lokum dan Baklava.
Namun ada satu hal yang unik pada perayaan Lebaran di Turki. Hanya kaum pria saja yang akan pergi ke masjid untuk melakukan Shalat Ied sedangkan kaum perempuan hanya berdiam di rumah.
Nigeria
Seperti yang sudah diketahui, masyarakat di Nigeria mayoritas terdiri dari kaum beragama Islam dan Kristen. Meskipun berbeda, kedua kaum ini hidup berdampingan dengan damai karena saling menghormati satu sama lain.
Oleh karena itu, pada saat perayaan Lebaran, banyak juga umat Kristen yang turut membantu berpartisipasi dalam acara tersebut.
Di Nigeria, Idul Fitri dikenal dengan nama “Sallah Kecil”. Pada hari itu, mereka akan saling mengucapkan salam satu sama lain yang berbunyi, “Barka Da Sallah” artinya adalah Salam Sejahtera di Hari Raya.
Amerika Serikat
Di Amerika Serikat yang mayoritas penduduknya beragama non-Muslim pun, perayaan Hari Raya Idul Fitri tetap meriah.
Biasanya mereka akan merayakannya dengan khusuk dan saling memberi kabar satu sama lain tentang datangnya hari bahagia tersebut melalui internet serta telepon.
Baca Juga: 3 Kuliner Khas Pulau Madura yang Biasanya Disuguhkan saat Momen Lebaran
Untuk umat Islam di Amerika Serikat, Salat Id adalah hal yang paling penting dalam Idul Fitri. Mereka akan berdoa memohon ampun dan mendapatkan nasehat untuk saling memaafkan dan hidup berdamai dengan orang lain.
Setelah Shalat usai dijalankan, mereka biasanya akan saling berpelukan dan menyampaikan ucapan selamat Idul Fitri.
Pakaian yang mereka gunakan sangat bervariatif, mengingat kebanyakan umat Muslim yang ada di negara ini adalah imigran, jadi mereka menggunakan pakaian khas daerahnya masing-masing.
Suriname
Suriname menjadi negara yang memiliki kedekatan tersendiri dengan Indonesia karena sebagian penduduk aslinya adalah orang yang berasal dari suku Jawa.
Hal ini terjadi karena pada zaman penjajahan Belanda dahulu, banyak orang bersuku Jawa yang dikirim ke sana untuk menjadi kuli kontrak.