Suara.com - Duka kini menyelimuti keluarga Ray Sahetapy pada Selasa (1/4/2025) kemarin. Wafatnya Ray Sahetapy menandai berakhirnya perjuangan melawan segudang penyakit.
Aktor yang kondang di era 1980-an ini sempat dirawat karena beberapa masalah kesehatan yang ia alami.
Adapun riwayat penyakit Ray Sahetapy menjadi informasi yang dicari-cari publik setelah berita kematiannya mencuat. Kabar Ray Sahetapy meninggal diungkap oleh sang putra, Surya Sahetapy.
"Innalillahi wa innailaihi raji'un," tulis Surya Sahetapy melalui akun Instagram pribadinya.
Surya juga menitipkan pesan kepada Ray untuk disampaikan ke sosok kakak, Gizca Sahetapy yang telah dahulu berpulang.
"Titip salam cinta dan kangen ke Kak Gizca, Dad," lanjut Surya.
Lantas, seperti apa riwayat penyakit yang dihadapi oleh Ray Sahetapy sebelum wafat?
Alami stroke hingga masalah paru-paru sebelum meninggal
Kesehatan Ray Sahetapy sempat terpuruk menjelang kematiannya. Ia bahkan sempat dilarikan ke perawatan intensif alias ICU di rumah sakit.
Baca Juga: Pesan Haru Anak Ray Sahetapy Antar Kepergian sang Ayah
Kakak Surya Sahetapy, Rama mengungkap bahwa sang ayah dilarikan ke rumah sakit karena mengalami penyumbatan di pembuluh darah otak hingga mengalami gejala stroke.
Kondisi stroke tersebut menyerang Ray dua tahun yang lalu mendekati penghujung tahun 2023.
"Terkena stroke, ada penyumbatan di pembuluh darah otaknya," ujar Rama Sahetapy kala diwawancarai, di Jakarta Selatan, Senin (7/8/2023).
Gejala stroke yang dialami oleh Ray Sahetapy menjadi satu dari masalah kesehatan yang pernah berdampak di hidupnya. Selama dua tahun, sosok aktor sekaligus penyanyi ini kesehatannya mengalami pasang surut.
April 2025 ini menjadi puncak sakit yang dialami oleh Ray Sahetapy. Ia dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Jakarta Pusat, pada Selasa (1/5/2025) karena kesehatannya menurun drastis.
Terungkap oleh Charly Sahetapy dalam wawancara, Rabu (2/4/2025) bahwa sang kakak dirawat karena tak sadarkan diri.
Ia sempat mengalami masalah di paru-parunya dan sempat tersedak beberapa waktu sebelum dirawat di rumah sakit. Bahkan kala tersedak, Ray juga sempat hampir meninggal dunia karena kehabisan oksigen.
Tak cukup di situ, Charly juga menarik jauh riwayat penyakit kakaknya hingga sebelum terkena stroke. Ray ternyata juga punya gejala diabetes yang membuat dirinya tak bisa berkegiatan seperti biasa. Berat badan Ray juga sempat turun drastis hingga perawakannya kurus kering.
Ray Sahetapy warisi prestasi
Perjuangan Ray Sahetapy melawan penyakit hingga menjemput ajalnya menjadi kisah yang dikenang oleh para penggemarnya. Sebagai seorang aktor, Ray mewariskan segudang prestasi untuk perkembangan industri sinema di Indonesia.
Ray yang berjaya di era 80-an ini telah membintangi segudang film kondang yang merevolusi perfilman Tanah Air. Ia debut dengan film Gadis pada tahun 1980 sebagai film pertamanya.
Lambat laun, nama Ray Sahetapy menjadi besar lantaran penampilannya di berbagai film patut diacungi jempol.
Ray bahkan sempat membintangi film setahun sebelum kematiannya. Beberapa film yang dibintangi Ray Sahetapy yakni Nagabonar Reborn, Comic 8: Casino Kings Part 1 dan Part 2, Spy in Love, dan Chrisye.
Performa Ray Sahetapy di layar kaca juga membuahkan beragam prestasi melalui segudang penghargaan di bidang perfilman.
Ia meraih penghargaan Pemeran Pendukung Pria Terbaik dari Indonesian Movie Actors Awards atas perannya di film The Raid sebagai tokoh penjahat Tama yang kejam.
Tak cukup di situ, Ray Sahetapy juga menyabet penghargaan Pemeran Pembantu Pria Terpuji Film Bioskop dari Festival Film Bandung sebagai bentuk apresiasi atas perannya di film 2014: Siapa di Atas Presiden? karya Hanung Bramantyo dan Rahabi Mandra.
Kontributor : Armand Ilham