Komunitas ini terbuka bagi siapa pun untuk bergabung bersama, baik sebagai tim TGR maupun relawan di kegiatan tertentu. Pendaftaran akan dibuka setahun sekali, biasanya di akhir tahun, dan diinformasikan melalui akun media sosial mereka.
Ke depan, mereka berharap permainan tradisional bisa lebih sering dimasukkan ke dalam pendidikan di sekolah, baik sebagai bagian dari pelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler. Dengan begitu, anak-anak bisa mengajak teman sebayanya untuk bermain serta melestarikan permainan tradisional.
“Harapannya, semoga komunitas ini bisa semakin meluas dan bisa membuka banyak cabang lagi di luar Jabodetabek, makin banyak orang yang sadar tentang permainan tradisional, dan permainan tradisional juga nggak dianggap jadul. Pengennya sih, gerakan ini bisa bertahan terus, biar bisa mendampingi lebih banyak masyarakat untuk mengenal permainan tradisional,” tutup Nina.
Penulis: Kayla Riasya Salsabila