Beberapa faktor yang memicu panic buying antara lain:
1. Ketidakpastian dan Ketakutan
Saat masyarakat merasa tidak yakin dengan kondisi ekonomi di masa depan, mereka cenderung mengamankan barang-barang yang dianggap penting atau bernilai.
2. Penyebaran informasi yang berlebihan
Penyebaran informasi dari media sosial atau media massa yang tidak akurat bisa memicu reaksi berlebihan di masyarakat. Orang-orang cenderung mengikuti arus tanpa memverifikasi kebenaran informasi tersebut.
3. Efek domino ke masyarakat
Ketika seseorang melihat banyak orang lain membeli suatu barang dalam jumlah besar, ia pun terdorong untuk melakukan hal yang sama karena takut ketinggalan atau tidak kebagian.
Tak heran jika banyak orang yang merasa takut dan memilih untuk mengantre lama membeli emas karena takut tak kebagian.
4. Kenaikan harga secara drastis
Lonjakan harga yang signifikan juga bisa menimbulkan kepanikan. Masyarakat takut harga akan semakin tinggi, sehingga mereka bergegas membeli saat ini juga, meskipun tidak terlalu membutuhkan barang tersebut.
Dampak Negatif Panic Buying
Panic buying membawa sejumlah dampak negatif, baik secara sosial maupun ekonomi, antara lain :
Kelangkaan Barang
Barang-barang seperti emas ini bisa menjadi langka karena permintaan mendadak yang tinggi. Ini membuat orang yang benar-benar membutuhkan barang tersebut tidak bisa mendapatkannya.
Baca Juga: Makin Cuan, Harga Emas Hari Ini Tembus hingga Rp1,942 Juta per Gram
Kenaikan harga