Siapa Pendiri Tupperware? Resmi Tutup di Indonesia setelah 33 Tahun

Husna Rahmayunita Suara.Com
Selasa, 15 April 2025 | 14:33 WIB
Siapa Pendiri Tupperware? Resmi Tutup di Indonesia setelah 33 Tahun
Keputusan penutupan ini tidak terlepas dari tantangan yang dihadapi Tupperware Brands Corporation yang berbasis di Orlando, Florida, Amerika Serikat, selaku perusahaan induk yang memiliki kendali atas merek ini.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah lebih dari tiga dekade beroperasi di Indonesia, Tupperware akhirnya memutuskan untuk menutup operasionalnya di Tanah Air.

Selama 33 tahun, Tupperware berhasil mencuri perhatian konsumen dengan produk-produk alat dapur berkualitas yang mempermudah kehidupan sehari-hari, seperti toples, kotak makan, botol minum, dan box sayur.

Kabar tersebut disampaikan secara resmi melalui unggahan di Instagram setelah dinyatakan bangkrut pada September 2024.

“Dengan berat hati, kami mengumumkan bahwa Tupperware Indonesia secara resmi telah menghentikan operasional bisnisnya sejak 31 Januari 2025,” tulis pengumuman melalui unggahan di akun Instagram @tupperwareid, Sabtu, 13 April 2025.

Keputusan penutupan ini tidak terlepas dari tantangan yang dihadapi Tupperware Brands Corporation yang berbasis di Orlando, Florida, Amerika Serikat, selaku perusahaan induk yang memiliki kendali atas merek ini.

Kabar mengenai tutupnya Tupperware di Indonesia membuat publik penasaran mengenai alasan di balik keputusan tersebut.

Banyak yang bertanya-tanya apakah ini berkaitan dengan kondisi pasar yang semakin kompetitif ataukah ada faktor internal lain yang menyebabkan perusahaan global ini mengalami kesulitan.

Tak hanya itu, publik juga mencari tahu, siapa pendiri dan pemilik tuppwerare saat ini?

Dilansir dari laman resminya, Tupperware didirikan oleh seorang ahli kimia bernama Earl Silas Tupper. Nama belakangnya tersebutlah yang digunakan sebagai nama merek.

Earl Silas Tupper merupakan seorang pebisnis kelahiran Amerika Selatan tahun 1907 yang sejak usia 21 tahun telah bekerja di perusahaan riset dan inovasi. Tak hanya itu, ia juga pernah bekerja di pabrik plastik.

Dari pengalaman itulah, ia mendapat inspirasi hingga akhirnya ia menemukan ide untuk merancang wadah penyimpanan plastik dengan segel kedap udara, mirip dengan tutup kaleng cat.

Tujuan awalnya sederhana, yakni untuk membantu keluarga menyimpan makanan lebih lama dan menghemat pengeluaran di tengah kondisi ekonomi yang sulit saat itu.

Dari pengalaman di bidang riset tersebut, ia juga mendapat keterampilan untuk memurnikan ampas biji hitam polyethylene (bahan dasar pembuatan plastic) agar menjadi material yang fleksibel, kuat, tidak berminyak, transparan, aman, ringan, dan bebas bau.

Barulah pada tahun 1938, ia mendirikan Earl S Tupper Company dan mematenkan produknya dengan nama Poly-T dengan produk-produk kebutuhan rumah tangga.

Ilustrasi Sejarah Tupperware (Tupperware)
Ilustrasi Tupperware (Tupperware)

Pada tahun 1946, saat pasar Amerika mulai bangkit dan bergairah kembali setelah Perang Dunia II, Earl Tupper hadir membawa inovasi baru.

Ia merilis produk pertamanya yang langsung mencuri perhatian konsumen dengan wadah penyimpan makanan Wonderlier Bowl dan gelas Bell Tumbler yang dipasarkan dengan merek Tupperware.

Kehadiran produk ini menjadi awal dari perjalanan panjang Tupperware sebagai ikon perlengkapan rumah tangga yang dikenal di seluruh dunia.

Salah satu kelebihan tuppwerare adalah menggunakan bahan berkualitas tinggi yang diklaim aman untuk kesehatan serta ramah lingkungan sehingga dengan cepat menarik perhatian konsumen.

Produk-produknya juga telah memenuhi standar keamanan internasional, termasuk dari FDA (Amerika Serikat), EFSA (Eropa), dan FS.

Sementara di Indonesia sendiri, merek Tupperware didistribusikan oleh PT Tupperware Indonesia yang berkantor pusat di Cilandak, Jakarta Selatan

Fakta menarik lainnya, kendati Tuppwerware merupakan merek mancanegara, beberapa produknya juga diproduksi di Indonesia.

Metode promosinya yang bernama Tupperware Home Party juga dianggap sangat menarik perhatian.

Strategi penjualan Tupperware pertama kali diperkenalkan oleh Brownie Wise, seorang ibu rumah tangga yang juga berperan sebagai tenaga penjual produk wadah makanan tersebut.

Metode penjualan yang ia terapkan melalui acara pertemuan di rumah atau "home party" terbukti sangat efektif dan sukses besar.

Keberhasilannya bahkan menginspirasi banyak perusahaan lain untuk meniru pendekatan serupa.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI