Hotma Sitompul Beragama Apa? Disebut Pernah Menikah Secara Islam, Tapi Anaknya Tak Diakui

Suara.com - Pengacara senior Hotma Sitompul meninggal dunia di Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat pada Rabu (16/4/2025).

Kabar duka ini seketika menimbulkan beragam respons, salah satunya datang dari rekan advokat Hotma yakni Ruhut Sitompul yang menyebut mendiang sudah lama sakit. Bahkan Hotma juga sempat mengalami komplikasi atas penyakit yang dideritanya.

"(Rumah duka di) Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan. Sudah lama sakitnya, sudah cuci darah, iya (sakit) ginjal, macam-macam," tutur Ruhut saat dikonfirmasi oleh tim Suara.com.

Kabar duka ini membuat sosok Hotma menuai sorotan publik, tidak terkecuali tentang kehidupan pribadinya. Dikenal sebagai pengacara kawakan yang pernah menangani banyak kasus besar, kehidupan pribadi Hotma juga tidak lepas dari kontroversi.

Salah satunya tentang agama yang dianut Hotma beserta riwayat pernikahannya yang cukup menyita perhatian.

Berdasarkan penelusuran, Hotma ditengarai merupakan pemeluk agama Kristen. Namun pada tahun 2021 silam, seorang wanita bernama Rosmawaty Ginting muncul dengan kesaksian mengejutkan.

Rosmawaty mengaku sebagai istri pertama Hotma dan pernikahan mereka berlangsung pada tahun 1975. Namun yang menyita atensi, Rosmawaty menuturkan kala itu mereka sempat menikah secara Islam di sebuah masjid di Jakarta.

"Saya telah melangsungkan pernikahan yang sah dengan Hotma Sitompul di Jakarta pada tanggal 22 September 1975," tutur Rosmawaty pada tanggal 26 Mei 2021 lalu.

"Kemudian menikah secara Islam pada 8 Oktober 1975 di sebuah masjid di Jakarta," imbuhnya.

Baca Juga: Berjasa Besar Tangani Kasus Narkoba Raffi Ahmad, Hotma Sitompul Tak Minta Bayaran

Menurut Rosmawaty, kala itu dirinya dan Hotma memiliki seorang anak laki-laki yang dilahirkan pada tahun 1976. Anak itu diberi nama Rahmat Saleh Effendi.

Miris, anak ini lahir ketika biduk rumah tangga kedua orangtuanya sudah berakhir. "Pada saat saya mengandung anak pertama saya, kami pun bercerai sebelum anak dari hasil pernikahan kami tersebut lahir. Di bulan Juli 1976," jelas Rosmawaty dalam tayangan SCTV.

Tak hanya itu, Rahmat Saleh Effendi juga disebut tidak diakui oleh Hotma. Rosmawaty sendiri baru menceritakan sosok sang ayah kandung setelah sang anak berusia 22 tahun.

"Anak saya selama ini tidak tahu siapa bapaknya, sampai umur 22 tahun saya baru cerita, sakit banget buat saya," ungkap Rosmawaty.

"Sebetulnya saya nggak ingin, tapi keluarga mendukung, anak saya harus diakui," lanjutnya menegaskan.

Pengakuan Rosmawaty ini juga dibenarkan oleh Rahmat Saleh Effendi. "Jadi sejak bercerai itu, ibu saya benar-benar ditelantarkan, tak dibiayai, sampai melahirkan pun sendiri," katanya.

Perkara isu pernikahan Hotma dengan Rosmawaty yang diselenggarakan secara Islam juga pernah diungkit oleh Hotman Paris Hutapea. Kala itu Hotma dan Hotman sedang berseteru.

"Kehidupan pribadi dia waktu istri pertama dia mengatakan mereka kawin di masjid. Kalau orang kawin di masjid, orang Kristen kawin di masjid, artinya apa? Berarti mengucapkan kalimat syahadat, berarti mualaf, padahal dia selalu bicara tentang Alkitab," ujar Hotman di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada Selasa (5/10/2021).

Riwayat Pernikahan Hotma Sitompul

Selain menikah dengan Rosmawaty yang disebut dilakukan secara Islam kendati Hotma diduga adalah seorang Nasrani, sang pengacara juga diketahui pernah menikah dengan dua wanita lain.

Hotma disebut pernah menikah dengan seorang wanita yang sampai sekarang tidak diketahui jelas sosoknya. Namun dari pernikahan ini, Hotma dikaruniai dua orang anak bernama Sila Hasian Feliciani Sitompul dan Ditho Hasian Sitompul.

Lalu Hotma juga pernah menikah dengan Desiree Tarigan. Mereka tidak memiliki anak kandung, tetapi Desiree sudah mempunyai dua anak dari pernikahannya sebelumnya.

Kedua anak sambung Hotma itu adalah Bambang Reguna Bukit alias Bams Samsons, serta Prianka Begin Bukit. Sayangnya pernikahan Hotma dan Desiree juga berakhir dengan perceraian, bahkan kala itu sampai menjadi konflik yang menggegerkan media.