5 Fakta Dugaan Ekskploitasi Eks Pemain Sirkus OCI Taman Safari, Ada yang Dijejali Kotoran Gajah

Jum'at, 18 April 2025 | 16:05 WIB
5 Fakta Dugaan Ekskploitasi Eks Pemain Sirkus OCI Taman Safari, Ada yang Dijejali Kotoran Gajah
Pemain sirkus OCI beraksi di pertunjukan "The Great 50 Show" di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (14/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Suara.com - Kabar dugaan adanya praktik perbudakan dan eksploitasi yang dialami mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) yang beratraksi di Taman Safari Indonesia tengah menjadi perbincangan panas.

Sejumlah mantan pemain sirkus ini menyampaikan apa yang mereka alami di hadapan Wakil Menteri HAM Mugiyanto, serta di sejumlah kesempatan berbeda di beberapa podcast.

Lalu seperti apa fakta-fakta di balik dugaan eksploitasi ini?

1. Ada yang Dikurung di Kandang Macan

Dugaan kekerasan dan eksploitasi di lingkup OCI konon sudah terjadi sejak lama. Namun baru-baru ini jeritan pilu para mantan pemain sirkus OCI menjadi sorotan masyarakat luas.

Salah satunya seorang mantan pemain bernama Fifi. Dalam pengakuannya, dia sampai pernah diseret dan dikurung di kandang macan karena mengobrol dengan orang di luar sirkus.

"Pernah dikerangkeng di kandang macan, saya, karena ngobrol sama ini, kenalan sama orang luar. Hukumannya dimasukin ke kandang macan, ada (macannya), sebelahan," jelas Fifi saat berbincang dengan Eko Kuntadhi.

Selain itu, Fifi juga mengaku mengalami masalah kesehatan seperti susah buang air besar karena buruknya perlakuan yang diterima. Hal ini mendorongnya untuk kabur ke Cisarua.

Sayangnya saat itu Fifi kembali ditemukan oleh pihak sirkus. Setelah itu Fifi mengaku mengalami penyiksaan yang lebih berat.

Baca Juga: Sempat Ada 4 Jenis Pelanggaran HAM, Kasus Mantan Pemain Sirkus OCI Diminta Diselesaikan Secara Hukum

"Saya nggak kuat, akhirnya saya kabur lewat hutan malam-malam, sampai ke Cisarua," jelas Fifi di Kementerian HAM. "Saya diseret, dibawa ke rumah, terus disetrum."

Tak hanya itu, Fifi juga mengaku tidak tahu-menahu soal identitasnya sebelum bekerja di lingkungan sirkus.

2. Ada yang Dijejali Kotoran Gajah

Pengakuan berbeda disampaikan oleh Butet. Di hadapan Psikolog Forensik Reza Indragiri, Butet mengaku pernah mencoba kabur ke Malang, tetapi akhirnya berhasil ditemukan lagi oleh karyawan sirkus.

Butet mengaku, penyiksaan sudah dialaminya sejak kecil. Seperti saat dia baru berumur 10 tahun, Butet pernah dijejali kotoran gajah karena mengambil empal saat makan.

"Mereka bos kan punya makanan (berbeda), kalau saya kan makannya nasi bungkus, bos itu kan biasanya dimasakin ada pembantunya. Saya ambil empal satu, dia langsung jejelin saya kotorin tahi gajah. Dipaksa dipegangin sama pembantunya, terus saya dijejelin di depan teman-teman," jelas Butet.

Rasa jijik karena dipaksa makan tahi gajah membuat Butet sampai berkumur dengan air sabun. Saat itu juga rasa sakit hati terus membekas untuk Butet.

Tak hanya itu, Butet juga mengaku sampai kesulitan buang air hingga pernah dirantai dengan rantai gajah di kaki.

Mirisnya, saat Butet sedang mengandung dan setelah melahirkan pun, dia tetap dipaksa bekerja hingga dipisahkan paksa dari sang anak.

Anak Butet diduga diambil oleh pihak sirkus untuk dilatih menjadi pemain di sana. Namun karena lama dipisahkan, anak Butet sampai memanggil ibunya dengan sebutan "Tante".

3. Eksploitasi Berkedok Pencarian Bakat

Oriental Circus Indonesia [tamansafari.com]
Oriental Circus Indonesia [tamansafari.com]

Dalam kesaksian yang beredar, disebutkan bahwa dugaan eksploitasi ini bermula dari kelompok sirkus OCI yang mencari bakat-bakat muda untuk dididik menjadi pemain sirkus.

Namun metode yang dipakai ternyata jauh dari kata manusiawi. Alih-alih mendapatkan pendidikan dan kehoduipan yang layak, mereka malah dilatih dengan cara yang keras untuk bisa menjadi pemain sirkus.

Anak-anak yang kebanyakan berusia 5-7 tahun itu kabarnya diambil untuk dilatih. Bahkan sejumlah uang juga diberikan untuk "membeli" anak-anak tersebut dari orang tua atau wali yang merawatnya.

4. Klarifikasi Taman Safari Indonesia

Pemain sirkus OCI beraksi di pertunjukan "The Great 50 Show" di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (14/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Pemain sirkus OCI beraksi di pertunjukan "The Great 50 Show" di kawasan Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (14/12). [Suara.com/Muhaimin A Untung]

Manajemen Taman Safari Indonesia sudah angkat bicara mengenai pemberitaan pilu tersebut dan menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki keterkaitan dengan para mantan pemain sirkus OCI.

"Taman Safari Indonesia Group menegaskan tidak memiliki keterkaitan bisnis, hubungan hukum, atau keterlibatan lainnya dengan para mantan pemain sirkus yang diberitakan," tutur perusahaan lewat pernyataan resminya.

Taman Safari Indonesia menekankan statusnya sebagai badan hukum independen yang tidak berafiliasi dengan pihak-pihak manapun dalam masalah ini.

Manajemen Taman Safari Indonesia menghormati hak setiap individu untuk menyampaikan pengalaman pribadi. Namun, mereka berharap agar nama baik dan reputasi perusahaan tidak tercemar oleh permasalahan ini.

5. Wamenham Siap Kawal Kasus

Wakil Menteri HAM Mugiyanto. [Instagram/@kementerian_ham]
Wakil Menteri HAM Mugiyanto. [Instagram/@kementerian_ham]

Wakil Menteri HAM Mugiyanto menggelar audiensi secara langsung dengan para mantan pemain sirkus OCI tersebut, apalagi karena dugaan pelanggaran hak-hak asasi sudah terjadi sejak tahun 1970-an.

Mugiyanto menilai ada banyak dugaan pelanggaran HAM di sana, salah satunya tentang hilangnya identitas para korban.

Mugiyanto juga menyampaikan permohonan maaf kepada para korban, sekaligus berjanji agar peristiwa serupa tidak lagi terjadi di masa depan.

Mugiyanto mengklaim Kemenham akan segera memanggil pihak Taman Safari Indonesia. Selain itu, Kemenham juga akan berkoordinasi dengan Komnas HAM serta KemenPPPA untuk pengusutan kasus serta penjaminan perlindungan korban.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI