Paus Fransiskus Meninggal Akibat Stroke: Kenali Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya

Selasa, 22 April 2025 | 11:19 WIB
Paus Fransiskus Meninggal Akibat Stroke: Kenali Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya
Ilustrasi dokter menganalisa penyakit stroke. [Pexels]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dunia tengah berduka atas wafatnya Pemimpin Gereja Katolik, Paus Fransiskus. Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin (21/4/2025) pagi waktu Vatikan.

Berdasarkan informasi yang dirilis oleh Vatikan, penyebab meninggalnya Paus Fransiskus adalah serangan stroke yang menyebabkan koma dan berujung pada gagal jantung.

"Paus Fransiskus meninggal karena stroke dan gagal jantung berikutnya," pernyataan resmi Vatikan, dikutip pada Selasa (22/4/2025).

Sehubung peristiwa ini, penting untuk memahami gejala, penyebab, dan pencegahan stroke secara umum. Berikut adalah ringkasan informasi yang berhasil dikutip dari laman Kemenkes.

Penyakit Penyakit Stroke

Ilustrasi seseorang duduk di kursi roda karena stroke (Pexels/Tima Miroshnichenko)
Ilustrasi seseorang duduk di kursi roda karena stroke (Pexels/Tima Miroshnichenko)

Stroke merupakan penyakit yang dapat menyerang siapa pun tanpa memandang usia. Mengenali gejalanya penting agar penanganan yang tepat dapat segera diberikan.

Gejala Penyakit Stroke

ilustrasi gejala stroke (freepik.com)
ilustrasi gejala stroke (freepik.com)

Berikut adalah beberapa gejala stroke yang mudah diingat melalui akronim "SeGeRa Ke RS", yaitu senyum tidak simetris, gerak tubuh melemah, kesulitan bicara, kebas, rabun, dan sakit kepala hebat.

1. Senyum Tidak Simetris

Baca Juga: 5 Rekomendasi Film tentang Paus Fransiskus, Terbaru Ada Conclave

Salah satu gejala yang sering muncul sebelum terkena stroke adalah senyum yang tidak simetris. Kondisi ini ditandai dengan senyuman yang hanya tertarik ke satu sisi wajah, yang dapat menyebabkan penderita sering tersedak dan kesulitan saat minum.

2. Gerak Tubuh Melemah

Kelumpuhan pada bagian tubuh tertentu atau bahkan keseluruhan sering menjadi ciri penyakit stroke. Melemahnya gerak tubuh yang muncul secara tiba-tiba menjadi sinyal penting akan datangnya stroke. Orang yang mengalami kondisi ini umumnya merasa lemas dan kesulitan menggerakkan anggota tubuhnya.

3. Kesulitan Bicara

Kesulitan berbicara secara tiba-tiba, bicara pelo atau cadel, tidak mengerti perkataan, atau bicara tidak nyambung merupakan salah satu gejala stroke. Penderita stroke sering kali mengalami gangguan komunikasi mendadak, di mana ucapan mereka menjadi tidak jelas atau sulit dipahami.

4. Kebas

Kebas pada tubuh merupakan gejala umum lain yang sering dialami oleh penderita stroke. Selain kebas, mereka juga merasakan separuh tubuh seperti kesemutan yang mengakibatkan kesulitan dalam mengendalikan atau menggerakkan anggota tubuh tersebut.

5. Rabun

Gangguan penglihatan atau rabun yang muncul secara tiba-tiba dapat menjadi indikasi penyakit stroke. Gejala ini memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk membedakan antara masalah penglihatan biasa dengan kemungkinan pertanda awal stroke.

6. Sakit Kepala Hebat

Salah satu tanda stroke yang patut diwaspadai adalah sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba. Pusing akibat stroke sering kali disertai tremor dan sempoyongan karena adanya gangguan keseimbangan tubuh.

Penyebab Penyakit Stroke

Ilustrasi stroke. [Dok.Antara]
Ilustrasi stroke. [Dok.Antara]

Menurut penyebabnya, klasifikasi utama stroke terbagi menjadi dua jenis, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik.

1. Stroke Iskemik

Penyempitan pembuluh darah arteri yang membawa darah dan oksigen ke otak menjadi penyebab utama stroke iskemik. Kondisi ini mengakibatkan penurunan drastis aliran darah ke otak yang disebut iskemia. Stroke iskemik kemudian dibagi lagi menjadi dua tipe, yaitu stroke trombotik dan stroke embolik.

2. Stroke Hemoragik

Stroke hemoragik terjadi akibat pecahnya pembuluh darah di otak yang mengakibatkan perdarahan. Pendarahan ini dapat dipicu oleh berbagai kondisi, seperti hipertensi yang tidak terkontrol, dinding pembuluh darah yang lemah, serta penggunaan obat pengencer darah. Lebih lanjut, stroke hemoragik diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu perdarahan intraserebral dan perdarahan subarachnoid.

Pencegahan Penyakit Stroke

Ilustrasi gambar pertolongan pertama pada gejala stroke ringan. (freepik)
Ilustrasi gambar pertolongan pertama pada gejala stroke ringan. (freepik)

Apabila seseorang menunjukkan beberapa gejala yang mengarah pada penyakit stroke, sebaiknya segera memeriksakan diri ke rumah sakit terdekat.

Penanganan medis yang cepat dapat membantu mengurangi risiko kematian dan kecacatan permanen. Masa krusial atau golden period penanganan stroke adalah sekitar 4,5 jam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI