Usai makan bakso, pelaku mengajak korban ke daerah Peninjauan dengan dalih ingin membicarakan soal kehamilan SA.
Pelaku lantas mengajak korban ke daerah Gunung Kupa. Pelaku beralasan ingin melakukan transaksi cash on delivery (COD).
Selama perjalanan, korban mendesak pelaku agar bertanggung jawab hingga akhirnya pelaku emosi dan membawa SA ke area perkebunan karet yang sepi.
Di tengah perkebunan karet tersebut, pelaku mencekik korban menggunakan kerudung yang dipakai SA. ML lantas mendorong SA dari tebing.
Pelaku kembali mencekik korban hingga tewas, lalu pulang ke rumah untuk mengambil golok. Ia lantas kembali ke lokasi dan memutilasi SA.
Tubuh SA dimutilasi menjadi beberapa bagian. Potongan tubuh seperti kepala, kaki, dan perut dibuang ke sungai dengan karung putih.
Sementara itu, tubuh utama korban ditinggalkan di tengah perkebunan karet dengan kondisi tertutupi daun pisang dan kayu bakar.
Kasat Reskrim Polresta Serang Kota, Kompol Salahuddin menyebut motif ML membunuh dan memutilasi karena emosi terus-terusan didesak oleh SA untuk menikahinya.
"Emosi karena terus didesak, pelaku membawa korban ke kebun karet yang sepi dan membunuhnya," terang Kompol Salahuddin.
"Ini hasil keterangan sementara dari pelaku, saat ini kami masih melakukan proses pendalaman," sambungnya.