Suara.com - Rayen Pono menyatakan niatnya untuk melaporkan Ahmad Dhani ke pihak berwajib atas pernyataan yang dinilai mencemarkan nama baik serta marganya.
Langkah hukum ini dipicu oleh penyebutan nama "Rayen Porno" oleh Dhani dalam sebuah debat terbuka yang membahas Undang-Undang Hak Cipta.
Bukan tanpa alasan, tetapi sebagai respons atas penyebutan nama marganya yang dinilai telah berulang kalim dipelesetkan oleh Dhani.
Sebelumnya, Rayen sempat memaafkan kekeliruan penulisan nama “Rayen Porno” yang tercantum dalam undangan debat terbuka mengenai royalti musik.
Namun, Ahmad Dhani kembali menyebut nama tersebut sehingga Rayen tak bisa mentolerir lagi dan memutuskan untuk mengambil langkah hukum karena dianggap mencemarkan nama baik marga.
“Jadi sudah memaafkan secara personal sebenarnya buat yang chat itu, tapi Dhani mengulang lagi pada saat debat. Dia mengulang ‘Rayen Porno’ dan keluarga gue marah besar,” kata Rayen.
Langkah ini dilakukan juga lantaran pihak keluarganya merasa tersinggung, sehingga tak ada somasi lagi, tapi langsung menempuh jalur hukum.
“Akhirnya gue harus mengambil keputusan ini karena keluarga gue sudah sangat tersinggung dan marah,” terangnya.
Situasi yang memanas ini kemudian memunculkan perhatian publik terhadap latar belakang Rayen Pono, khususnya terkait asal-usul dan garis keturunannya.
Baca Juga: Marganya Diplesetkan Ahmad Dhani Jadi Porno, Rayen Pono Sambangi Bareskrim Polri
Banyak yang mulai menyoroti marga yang disandang Rayen, mengingat penyebutan nama secara keliru dianggap bukan sekadar candaan, melainkan bentuk ketidakhormatan terhadap identitas keluarga dan budaya asalnya.
Lantas, Rayen Pono keturunan mana?
Rayendie Rohy Pono merupakan seorang penyanyi berkebangsaan Indonesia yang lahir pada 30 Januari 1983. Ia mulai dikenal pada tahun 2000-an ketika bergabung dengan grup band Pasto dengan album hits I Need You dan Kembali.
Setelah 12 tahun melenggang bersama grup Pasto, Rayen akhirnya memutuskan untuk hengkang pada tahun 2012 dan mulai meniti jalur karier sebagai penyanyi solo.
Salah satu karyanya ketika solo karier adalah album berjudul Empat Puluh yang rilis pada Januari 2023 di bawah label Semesta Records.
Bicara tentang keturunan, kendati Rayen Pono lahir di Jakarta, tetapi ia memiliki garis keturunan Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya di Kabupaten Sabu Raijua.
Hal tersebut diketahui ketika salah satu perwakilan keluarga membuat video yang isinya berupa penegasan jika pentolan band Dewa 19 telah melakukan pencemaran nama baik kepada marganya.
“Kami keluarga besar saudara Rayen Pono yang ada di Sabu Raijua maupun di seluruh Indonesia. Kami menuntut saudara Ahmad Dhani karena telah mencemarkan nama baik saudara Rayen Pono disebut menjadi Rayen Porno,” tegas orang dalam video tersebut.
Tak hanya itu, pihak keluarga juga mendesak agar Ahmad Dhani segera meminta maaf atas kesalahan yang telah dibuat.
“Sekali lagi, kami meminta saudara Ahmad Dhani melakukan permohonan maaf secara terbuka lewat media online, cetak dan secara adat,” sambungnya.
Namun, mantan suami Maia Estianty ini tak mengindahkan desakan tersebut karena menganggap ini hanyalah kesalahpahaman.
“Itu masalah kesalahpahaman aja. Nggak perlu dibesar-besarkan. Dia sendiri yang menggelombangkan, karena itu kan bentuknya japri,” tandas Dhani.
Hingga akhirnya, kasus ini mendapat sorotan dari berbagai pihak di media sosial, termasuk dianggap sebagai pengingat bahwasanya setiap orang harus memiliki kesadaran budaya dalam setiap interaksi publik, terlebih ketika menyangkut identitas seseorang.
Pasalnya, di wilayah Indonesia Timur, khususnya di daerah asal Rayen Pono seperti Sabu Raijua, marga bukan sekadar pelengkap nama saja, tetapi juga menjadi cerminan harga diri, sejarah keluarga, dan warisan leluhur yang dijunjung tinggi.
Kontributor : Damayanti Kahyangan