“Kedatangan PPA diperkirakan akhir Mei, mudah-mudahan sudah bisa datang kapal pertama. Kapal yang kedua, mungkin beberapa bulan setelah itu,” ujar Ali, di Jakarta, Selasa (4/2/2025) lalu.
Menurut dia, unit kapal PPA yang dipesan sudah dalam kondisi siap. Namun, proses kedatangan kapal masih menunggu para prajurit TNI AL mengikuti latihan calon awak.
“Sebenarnya, kapalnya sudah siap, tapi kan harus dilaksanakan latihan-latihan di sana. Jadi, cawak kami akan diberangkatkan (ke Italia). Mungkin awal Maret untuk pengawaknya, tapi satgas sudah ada di sana dan sekarang sudah mulai menyiapkan semua perangkat lunak (software) untuk kapal tersebut,” jelasnya.
KRI Brawijaya 320 memiliki panjang 143 m, lebar 16,5 m, draft 5,2 m, dan kecepatan maksimum 32 knots dengan pendorongan kombinasi diesel, listrik, dan gas turbin.
Kapal ini juga dilengkapi dengan senjata, yaitu SAM: 16 VL Sistem, SSM: 8 Teseo Mk-2E, Meriam 127 mm, Meriam 76 mm, dan torpedo.
KRI Brawijaya menggunakan radar Leonardo Kronos Quad C-band AESA. Bisa memastikan deteksi ancaman udara dan laut secara optimal.
Kapal ini juga memiliki sistem peperangan elektronik ELT Group, yang mencakup sensor RESM/CESM serta alat pengacau sinyal elektronik RECM.