Rahasia Panjang Umur Mahathir Mohamad, Tetap Aktif di Usia 99 Tahun: Masih Bugar, Nyetir dan Berkuda

Andi Ahmad S Suara.Com
Jum'at, 25 April 2025 | 17:35 WIB
Rahasia Panjang Umur Mahathir Mohamad, Tetap Aktif di Usia 99 Tahun: Masih Bugar, Nyetir dan Berkuda
Mahathir Mohamad (instagram/chedetofficial)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ada rahasia dibalik usia mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad yang kini usianya mau menginjak seabad.

Mahathir Mohamad yang kini berusia 99 tahun itu diketahui masih bugar, menyetir kendaraan sendiri hingga berkuda.

“Boleh bawa kereta. Naik kuda boleh (Bisa menyetir mobil. Menunggang kuda juga bisa),” kata Mahathir saat ditemui di ruang kerjanya di Yayasan Kepemimpinan Perdana di Putrajaya, dilansir dari Antara, Jumat (25/4/2025).

Sosok mantan Perdana Menteri Malaysia kelahiran Alor Setar, Kedah, itu kini berusia 99 tahun. Dan akan berusia 100 tahun atau seabad pada 10 Juli 2025 mendatang.

Mahathir yang akrab disapa Tun M oleh masyarakat Malaysia itu sedikit berbagi rahasia menjaga kesehatannya. Ia mengatakan dirinya beruntung, karena memang pernah mengalami sakit jantung dan dua kali menjalani pembedahan, lalu dapat pulih.

Mahathir yang merupakan Perdana Menteri ke-4 dan ke-7 Malaysia itu mengatakan jika memang seseorang tidak memiliki penyakit serius seperti contohnya kanker, biasanya bisa panjang umur.

Ia mengaku menjaga pola makan, sehingga berat badannya stabil di angka 60 hingga 62 kilogram (kg) dalam 40 tahun terakhir.

“Pakaian 40 tahun lalu pun boleh pakai (bisa dipakai),” ujar Tun M, yang juga merupakan seorang dokter.

Mahathir Mohamad tetap aktif di usianya yang menjelang seabad. Pada Ramadhan lalu, dirinya sering mendatangi bazar Ramadan di wilayah Kuala Lumpur dan sekitarnya maupun di negeri lain untuk membeli juadah atau takjil, sambil menyapa pembeli dan penjual yang rata-rata warga Melayu.

Baca Juga: Telan Rp100 Miliar, Arena Pacuan Kuda 'Hidup Lagi' di Pulo Mas Pasca Asian Games 2018

Selain menulis, Mahathir juga kerap membaca buku dan koran. Saat ditemui, tampak dua koran berbahasa Inggris ada di posisi paling atas dari tumpukan buku di atas meja kerjanya.

Sekilas Mengenal Mahathir bin Mohamad

Tun Dr. Mahathir bin Mohamad lahir 10 Juli 1925 adalah seorang dokter dan politikus senior berkebangsaan Malaysia yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia dari tahun 1981 sampai 2003 dan kembali terpilih untuk kedua kalinya dari tahun 2018 hingga 2020, menggantikan Najib Razak sekaligus mengakhiri kekuasaan Barisan Nasional selama 60 tahun terakhir di Malaysia.

Dalam buku "A Doctor in the House: Memoirs of Tun Dr. Mahathir Mohamad" (bahasa Indonesia: Dokter Umum: Memoir Tun Dr.
Mahathir Mohamad), Mahathir menuliskan sebuah pengakuan bahwa tanggal kelahiran sebenarnya adalah 10 Juli 1925, tetapi ayahnya mengubah tanggal kelahirannya pada akta kelahiran sebagai 20 Desember 1925 untuk memudahkan urusan pendaftaran sekolah.

Menggunakan kata "Che Det" sebagai nama pena, ia menulis artikel pertama yang diterbitkan oleh surat kabar The Straits Times di Singapura pada 20 Juli 1947 yang berjudul "Malay Women Make Their Own Freedom" (bahasa Indonesia: Perempuan Melayu Membuat Kebebasan Mereka Sendiri).

Sebagai perdana menteri, Mahathir telah menjabat selama 22 tahun sejak penobatannya hingga menyatakan pensiun dari politik pada tahun 2003.

Meski telah berjanji tidak akan terlibat kembali dalam politik, ia sebenarnya tidak benar-benar meninggalkan panggung politik dan terus mengungkapkan pendapat yang kuat melalui blognya, termasuk mengkritik Abdullah Ahmad Badawi dan Najib Razak selama mereka memimpin pemerintahan.

Pada 2016, ia mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) bersama Mukhriz Mahathir dan Muhyiddin Yassin, serta menjabat sebagai ketua umumnya, sampai pada akhirnya ia kembali memimpin Malaysia sebagai perdana menteri pada tahun 2018.
Mahathir pada tanggal 24 Februari 2020 harus merelakan jabatannya setelah kehilangan dukungan dari partai yang telah dibentuknya hingga berujung pada pemberhentian sebagai anggota partai. Ia tetap bersikukuh membangun kembali partai politik berlandaskan etnis Melayu dengan nama Partai Pejuang Tanah Air (Pejuang).

Kiprahnya di pemerintahan dimulai ketika Mahathir ditunjuk oleh Perdana Menteri Abdul Razak Hussein untuk menduduki jabatan Menteri Pendidikan Malaysia pada tanggal 5 September 1974, hingga digantikan oleh Musa Hitam pada 31 Desember 1977.

Pada 1976 sampai 1981, ia duduk sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia dan merangkap sebagai menteri pendidikan. Berbagai kursi di kementerian telah ia emban, seperti Menteri Perdagangan dan Industri, Menteri Pertahanan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Keuangan. Pada 2 Januari 2020, Maszlee Malik yang saat itu menjabat menteri pendidikan mengumumkan pengunduran dirinya.

Sehingga Mahathir menunjuk dirinya sendiri untuk menjabat sebagai Menteri Pendidikan sementara hingga dirinya bersama anggota kabinetnya mundur pada 24 Februari 2020 menyusul krisis politik yang melanda Malaysia.

Di bawah pemerintahannya, Malaysia menjadi salah satu kekuatan ekonomi Asia tahun 1990-an. Proyek bergengsi seperti pembangunan Menara Kembar Petronas memperlihatkan ambisinya yang tinggi. Keberaniannya mengkritik berbagai kebijakan negara-negara Barat membuat Mahathir dijuluki 'Soekarno Kecil'.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI