5 Fakta Kesederhanaan Pemakaman Paus Fransiskus: Dobrak Kemegahan Pendahulu

Husna Rahmayunita Suara.Com
Sabtu, 26 April 2025 | 19:25 WIB
5 Fakta Kesederhanaan Pemakaman Paus Fransiskus: Dobrak Kemegahan Pendahulu
Proses pemakaman Paus Fransiskus (YouTube/Vatican)

Suara.com - Proses pemakaman Paus Fransiskus menjadi simbol kesederhanaan yang terakhir bagi sosok pemimpin Gereja Katolik sedunia tersebut.

Adapun hingga akhir hayatnya, Paus Fransiskus mengajarkan kesederhanaan dan sikap rendah hati kendati ia memegang pimpinan tertinggi dalam Gereja Katolik dengan miliaran jemaat di penjuru bumi.

Pemakaman Paus Fransiksus yang digelar di Vatikan, Jumat (25/4/2025) waktu setempat atau Sabtu (26/4/2025) waktu Indonesia Barat berlangsung dengan penuh khidmat.

Sang Paus juga telah berwasiat sebelum meninggal bahwa ia ingin mengubah stigma dan citra pemakaman seorang Paus yang sebelumnya penuh dengan kemegahan.

Paus Fransiskus sempat mengubah beberapa unsur dalam tata laksana pemakaman Paus jauh sebelum ia meninggal agar kala ia berpulang, Gereja Katolik tak perlu menghambur-hamburkan harta demi mengantarkan Paus ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Melalui perubahan tersebut, pemakaman Paus Fransiksus terbilang jauh lebih sederhana ketimbang para pendahulunya.

Lantas, seperti apa kesederhanaan pemakaman Paus Fransiskus?

Potret kesederhanaan Paus Fransiskus semasa hidup

Potret Sri Paus Fransiskus (Unsplash/Ashwin Vaswani)
Potret Sri Paus Fransiskus (Unsplash/Ashwin Vaswani)

Sebelum melihat kesederhanaan Paus Fransiksus saat diantar ke tempat peristirahatan terakhirnya, baiknya melihat bagaimana sosok petinggi Gereja Katolik ini hidup dengan penuh sikap rendah hati.

Paus Fransiksus sebagai seorang pemimpin Gereja Katolik memang terkenal jauh dari kekayaan.

Baca Juga: Gereja Katedral Jakarta Gelar Misa Arwah untuk Paus Fransiskus

Sebagai seorang tokoh Yesuit, Paus Fransiskus telah mengambil sumpah atau kaul kemiskinan. Ia menolak berbagai hal yang berbau mewah, seperti dalam berpakaian.

Berbeda dengan Paus sebelumnya, Paus Fransiskus hanya mengenakan baju imam putih sederhana dan jam tangan yang harganya terjangkau.

Paus Fransiskus juga menolak mengenakan sepatu sutra yang biasa dipakai oleh Paus sebelumnya.

Dobrak megahnya upacara pemakaman Paus

Wafatnya sang Paus juga dipenuhi dengan kesederhanaan.

Kala dibandingkan dengan pemakaman Paus sebelumnya, pemakaman Paus Fransiskus terbilang lebih sederhana dan berusaha untuk tak menghabiskan kekayaan gereja dalam jumlah besar.

Berdasarkan data yang diperoleh Aljazeera, uang yang dikeluarkan Gereja Katolik untuk pemakaman Paus Yohanes Paulus II dan upacara diangkatnya Paus Benediktus XVI bisa menghabiskan uang sebesar USD 14 juta atau Rp235 miliar dengan kurs terkini.

Paus Fransiskus respon kondisi keuangan Gereja Katolik

Proses pemakaman Paus Fransiskus (YouTube/Vatican)
Proses pemakaman Paus Fransiskus (YouTube/Vatican)

Berkaca dari pengeluaran Gereja Katolik untuk kedua upacara tersebut dan beberapa masalah finansial, Paus Fransiskus akhirnya melakukan perubahan besar-besaran.

Ia mengubah unsur-unsur tata laksana pemakaman Paus agar kala tiba waktunya ia berpulang, Gereja Katolik tak boncos dan kekayaan bisa disalurkan ke orang-orang miskin di seluruh dunia.

Sebagaimana yang diperoleh dari sosok teolog Massimo Faggioli kepada wartawan Sabtu (26/4/2025), sikap sang Paus tersebut adalah respon terhadap kondisi keuangan Gereja Katolik agar bisa selalu fokus ke masyarakat yang lebih membutuhkan.

Ubah unsur tata laksana pemakaman Paus

Beberapa unsur yang diubah oleh Paus Fransiskus tak lain adalah memutus tradisi dimakamkan dalam tiga peti mati terpisah.

Faggioli menjelaskan bahwa Paus enggan melanjutkan tradisi tersebut agar menghindari kemewahan yang sebenarnya tak perlu.

Sebelum diubah Paus Fransiskus, peti mati Paus terdiri dari tiga peti, yakni peti pertama terbuat dari kayu cemara yang melambangkan kerendahan hati dan kefanaan, peti kedua terbuat dari timah untuk menghindari kerusakan jenazah, dan peti terakhir terbuat dari kayu ek yang mencerminkan martabat dan kekuatan.

Sang Paus akhirnya mengeluarkan "Ordo Exsequiarum Romani Pontificis," atau "Ritus Pemakaman bagi Paus Roma," yang menyederhanakan peti mati Paus menjadi satu.

Tak hanya peti mati, Paus Fransiskus juga mengubah beberapa unsur, seperti tandu mewah untuk membawa jenazah Paus.

Pilih tempat bersemayam sederhana

Basilika Santa Maria Maggiore (dok. Basillica Papale di Santa Maria Maggiore)
Basilika Santa Maria Maggiore (dok. Basillica Papale di Santa Maria Maggiore)

Paus Fransiskus juga nantinya akan disemayamkan di tempat pemakaman yang sederhana, yakni di Basilika Santa Maria Maggiore, Roma.

Sang Paus menolak untuk dikuburkan di Istana Vatikan yang megah, dan lebih memilih tempat peristirahatan yang lebih sederhana.

Semasa hidupnya, Paus Fransiskus juga enggan tinggal di Istana Vatikan, melainkan di Casa Santa Marta.

Pesan terakhir Paus Fransiskus: Penuh kesederhanaan

Semua keputusan termasuk tempat persemayaman terakhir Paus Fransiskus ternyata sempat disampaikan melalui wasiat.

Paus Fransiskus saat bertarung melawan penyakitnya meninggalkan wasiat agar perjalanannya di dunia berakhir tanpa kemegahan.

"Saya berharap perjalanan saya di dunia berakhir di tempat suci Maria ini. Ini adalah tempat saya berdoa di awal dan di akhir perjalanan saya dan saya berterima kasih kepada sang Bunda Maria yang Tak Bernoda atas perawatannya yang penuh ketaatan dan keibuan," bunyi surat wasiat Paus Fransiskus.

Kontributor : Armand Ilham

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI