Abreena: Perhiasan Berbahan ASI, Simbol Cinta Seumur Hidup

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 02 Mei 2025 | 01:45 WIB
Abreena: Perhiasan Berbahan ASI, Simbol Cinta Seumur Hidup
Febrina Malahayati dan Dwirachmayuni, pendiri Abreena Breastmilk & DNA Jewelry (Suara.com/Vania)

Suara.com - Perhiasan dari air susu ibu (ASI) kini menjadi tren unik yang menarik perhatian banyak ibu muda. Tak sekadar aksesori, perhiasan ASI menyimpan nilai emosional mendalam karena dibuat dari ASI asli sang ibu yang diawetkan dan dibentuk menjadi liontin, cincin, anting, hingga gelang.

Setiap perhiasan menjadi simbol perjalanan menyusui yang penuh perjuangan dan cinta. Proses menyusui seringkali diwarnai tantangan fisik dan emosional, sehingga mengabadikan momen itu dalam bentuk perhiasan menjadi cara personal bagi ibu untuk merayakan ikatan dengan anak.

Daya tarik lain dari perhiasan ini adalah sifatnya yang sangat personal dan eksklusif. Setiap karya bersifat satu-satunya karena menggunakan ASI masing-masing individu. Beberapa pengrajin bahkan menawarkan tambahan elemen seperti rambut bayi, tali pusar, atau serpihan bunga, sehingga perhiasan makin bermakna.

Dalam era yang mengedepankan makna di balik produk, perhiasan ASI menjadi pilihan sentimental yang kuat. Bukan hanya mengikuti tren, para ibu memilihnya sebagai bentuk penghargaan atas pengalaman menjadi ibu — yang tak ternilai.

Abreena Breastmilk & DNA Jewelry

Abreena Breastmilk & DNA Jewelry adalah salah satu brand perhiasan lokal yang memutuskan untuk mengabadikan momen berharga dalam perjalanan menjadi seorang ibu. Perjalanan Abreena dimulai dari kisah personal pendirinya, Febrina Malahayati, seorang ibu muda yang ingin mengabadikan momen setelah melahirkan anak pertamanya. 

Di masa menyusui anak pertamanya yang lahir pada 2023 lalu, Febrina merasakan pengalaman emosional dan fisik yang sangat mendalam. Dari situ, tumbuh keinginan untuk mengabadikan momen yang tidak akan terulang tersebut dalam bentuk sesuatu yang indah dan tahan lama.

Keinginan itu membawanya pada pencarian akan bentuk memorabilia yang lebih personal dan sarat makna. Bersama sang partner, Dwirachmayuni atau Rara, keduanya kemudian menemukan konsep perhiasan berbahan dasar ASI — sebuah ide yang belum banyak dikenal di Indonesia, tapi sudah cukup populer di luar negeri.

Fakta bahwa perhiasan ASI yang ada di luar sana dibanderol dengan harga cukup tinggi, ia pun terpikir untuk membuatnya sendiri. 

Baca Juga: Berkat LinkUMKM BRI Pengusaha Ini Mampu Naik Kelas, Kembangkan Produk dan Perluas Skala Usaha

"Aku sempat ikut free course waktu itu, tapi sebenarnya bukan breast milk jewelry. Tapi sepertinya ini bisa dipakai untuk breast milk jewelry," kata Febrina. 

Setelah itu, ia pun mulai mencoba membuat perhiasan ASI sendiri, dengan bahan-bahan yang dibeli dari marketplace. 

Percobaan pertama, batunya ternyata menguning setelah satu minggu. Febrina kembali melakukan research, mencari bahan apa yang bisa support supaya tidak menguning.

Ketika akhirnya berhasil membuat batu yang seputih susu, ia melanjutkan dengan belajar membuat rangka. Setelah itu, mencari bahan apa yang tidak karatan.

Pencariannya akhirnya terbayar, Febrina berhasil membuat perhiasan ASI miliknya sendiri. Ketika ‘memamerkannya’ di Instagram, respon teman-temannya ternyata cukup antusias.

“Aku buka (PO) 10 orang, hari itu juga satu jam langsung sold out. Padahal awalnya karena iseng, ingin (punya), terus kayak tes ombak,” katanya saat ditemui Suara.com, Rabu (30/4/2025).

Usai PO pertama, Febrina memutuskan untuk kembali memasarkan perhiasan ASI-nya. Ia memulai dengan belajar Instagram Ads. Dari situlah Abreena semakin dikenal dan mendapat lebih banyak pesanan.

Cermin Emosi dalam Perhiasan

Perhiasan ASI (Suara.com/Vania)
Perhiasan ASI (Suara.com/Vania)

Lebih dari sekadar bisnis, Abreena dibangun atas dasar filosofi bahwa menyusui adalah bentuk cinta dan pengorbanan yang layak dirayakan. Setiap tetes ASI yang dijadikan perhiasan adalah simbol perjuangan, kedekatan, dan koneksi batin antara ibu dan anak.

Tak sembarangan, proses pembuatan perhiasan berbahan dasar ASI ini melewati tahapan panjang dan presisi tinggi. 

ASI yang telah diawetkan kemudian dicampur dengan resin khusus dan dibentuk sesuai pesanan pelanggan. Bentuknya bisa berupa liontin, cincin, hingga charm bracelet. Yang membuatnya istimewa, setiap perhiasan dibuat secara personal, mencerminkan cerita dan emosi sang pemesan. Tidak ada dua perhiasan yang benar-benar sama.

Selain ASI, pelanggan juga bisa menambahkan spesimen lain seperti helaian rambut, potongan tali pusat, atau dekorasi tambahan berupa serpihan warna emas dan bunga kering untuk memperindah desain perhiasan. 

Memulai usaha di tahun 2023 dengan modal awal Rp351 ribu, kini bisnis perhiasan ASI Abreena telah beromzet antara Rp50 juta hingga Rp80 juta per bulan.

Dalam satu bulan, pesanan yang masuk bisa mencapai 70 hingga 130 order. Dan dari berbagai jenis perhiasan yang ditawarkan, liontin atau pendant menjadi bentuk paling populer di kalangan pelanggan.

Harga dasar perhiasan ASI ini dibanderol Rp279 ribu, sudah termasuk kalung. Namun, pelanggan juga bisa menambahkan spesimen lain seperti rambut atau tali pusar dengan biaya tambahan Rp30 ribu per item. 

UMKM dan Perempuan: Abreena sebagai Ruang Aman dan Bisnis yang Berdampak

Sebagai UMKM, Abreena tidak hanya memberi ruang bagi ibu menyimpan kenangan. Dengan pendekatan berbasis komunitas, Abreena membuka juga ruang dialog bagi sesama ibu. Lewat media sosial dan grup pelanggan, para ibu berbagi cerita, pengalaman menyusui, hingga proses healing mereka. Abreena menjadi lebih dari sebuah brand; ia menjelma jadi komunitas yang saling menguatkan.

Ketika ditanya apa harapannya dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, Febrina mengaku memiliki harapan besar terhadap perkembangan usahanya. Bukan hanya soal omzet atau perluasan bisnis, tapi lebih ke arah kemandirian: membuat sendiri semua tahapan produksi agar bisa menjaga harga tetap terjangkau, namun tetap memberikan layanan yang personal dan custom untuk setiap pelanggan.

Selain itu, misi sosial juga menjadi fokus utama. Sang founder ingin bisnis ini bisa memberi dampak lebih besar terhadap pendidikan, terutama bagi anak-anak muda yang kurang mampu secara ekonomi dan pendidikan. 

“Kami ingin punya impact lebih banyak,” ujar Febrina. 

Filosofinya jelas: jika seseorang tidak dibekali pendidikan dan keterampilan, besar kemungkinan mereka hanya menjadi beban — bagi diri sendiri, keluarga, bahkan negara. Karena itu, dalam aktivitas kerja pun diselipkan pembelajaran, termasuk penggunaan instruksi berbahasa Inggris untuk membiasakan para staf muda agar terus belajar dan berkembang.

Abreena juga banyak merekrut anak-anak muda dari latar belakang sulit. Beberapa bahkan hanya lulusan SMA atau SMK yang sudah lama menganggur. Dalam proses rekrutmen, mereka justru lebih memprioritaskan perempuan yang benar-benar membutuhkan dan belum punya akses terhadap pendidikan atau peluang kerja yang layak.

Lebih dari sekadar tempat kerja, sang pemilik ingin menjadikan bisnis ini sebagai ruang pembelajaran. Para staf didorong untuk realistis dalam menghadapi hidup, tidak hanya bergantung pada pasangan atau janji-janji manis masa muda. Mereka diajak melihat kenyataan bahwa hidup itu penuh perjuangan, dan perempuan juga perlu mandiri secara ekonomi.

Dukungan TIKI Seller Online Booking

Perhiasan ASI Abreena telah menghiasi berbagai momen spesial ibu di seluruh penjuru Indonesia — dari Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan hingga Papua — menjadi simbol kasih, kekuatan, dan kenangan yang abadi. Dan untuk kelancaran penjualan, tentu saja urusan logistik menjadi salah satu hal yang penting.

Febrina merasa terbantu dengan menjadi member TIKI Seller Online Booking (SERLOK), yang memang bertujuan membantu UMKM khususnya seller online dengan memberikan kemudahan fasilitas dalam hal pengiriman. 

Selain mendapat diskon dan fleksibilitas pembayaran, usahanya juga mendapat fasilitas pick up gratis, hingga bonus dan rewarding seller. 

Para member SERLOK bahkan dapat memanfaatkan kanal dan fasilitas TIKI untuk mendukung pengembangan bisnis. Fasilitas ini mencakup kampanye pemasaran di sejumlah Agen Utama, pelatihan dan seminar, peluang pendampingan oleh staf TIKI, serta kemudahan akses layanan keuangan melalui kerja sama dengan institusi seperti BRILink. 

Dengan dukungan logistik yang andal dari TIKI melalui program SERLOK, Abreena tidak hanya mampu menjangkau pelanggan di berbagai pelosok negeri, tetapi juga terus bertumbuh sebagai UMKM yang memberdayakan dan menginspirasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI