Mengapa Ibadah Haji Diwajibkan Hanya untuk Orang yang Mampu?

Rifan Aditya Suara.Com
Sabtu, 03 Mei 2025 | 06:46 WIB
Mengapa Ibadah Haji Diwajibkan Hanya untuk Orang yang Mampu?
Ilustrasi mengapa ibadah haji diwajibkan hanya untuk orang yang mampu (Pixabay)

Suara.com - Ibadah haji merupakan salah satu ibadah yang hukumnya wajib bagi yang mampu. Nah yang menjadi pertanyaan, mengapa ibadah haji diwajibkan hanya untuk orang yang mampu? Berikut ini penjelesannya.

Diketahui bahwa Ibadah haji merupakan  rukun Islam kelima yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim sekali seumur hidup, asalkan ia memiliki kemampuan. Ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Ali Imran ayat 97:

وَلِلّٰهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ اِلَيْهِ سَبِيْلًاۗ   

Artinya: “(Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana.” (QS Ali Imran: 97).

Lalu, mengapa kemampuan menjadi syarat utama dalam kewajiban berhaji? Nah untuk mengetahuinya, berikut ini penjelasan mengapa ibadah haji diwajibkan hanya untuk orang yang mampu.

Penjelasan Mengapa Ibadah Haji Diwajibkan Hanya untuk Orang Mampu

Kemampuan menjadi syarat utama dalam kewajiban berhaji karena haji bukan ibadah biasa. Berbeda dengan shalat atau puasa yang bisa dilakukan di rumah, haji adalah ibadah fisik, finansial, dan spiritual yang berat.

Saat akan menunaikan ibadah haji, seorang Muslim harus menempuh perjalanan jauh ke Makkah, menyediakan biaya transportasi, akomodasi, dan konsumsi.

Selain itu, mereka yang berhaji juga harus menjalani rangkaian ibadah yang cukup melelahkan secara fisik.

Karena hal tersebut, tidak semua orang mampu secara langsung untuk menunaikannya, dan Islam tidak ingin memberatkan umatnya.

Baca Juga: 3 Cara Cek Nomor Porsi Haji Berdasarkan Nama untuk Estimasi Keberangkatan

Dalam Islam, Allah SWT tidak membebani seseorang di luar batas kemampuannya sebagaimana dalam surat Al Baqarah ayat 286.

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya..."
(QS. Al-Baqarah: 286)

Dengan menjadikan kemampuan sebagai syarat, Allah  SWT menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang adil, manusiawi, dan penuh rahmat.

Makna Mampu dalam Konteks Haji

Dalam menunaikan ibadah haji, kemampuan (istitha’ah) dalam haji mencakup beberapa aspek yaitu aspek finansial, fisik, dan keamanan dalam perjalanan. Berikut ini penjelasannya:

  • Aspek finansial yaitu memiliki biaya perjalanan dan bekal, tanpa mengabaikan nafkah keluarga yang ditinggalkan.
  • Aspek fisik yaitu sehat dan kuat untuk menjalani ibadah haji.

Aspek keamanan dan perjalanan yaitu situasi memungkinkan untuk melakukan perjalanan ke tanah suci.

Jika salah satu dari ketiga aspek yang telah disebutkan di atas tidak terpenuhi, maka kewajiban haji belum berlaku bagi orang tersebut.

Jadi, bagi yang belum mampu berhaji, tetaplah berdoa kepada Allah SWT agar suatu hari nanti bisa berangkat haji.

Dalam kitab Ihya Ulumiddin, Imam Ghazali juga menjelaskan bahwa kemampuan menjadi syarat wajib haji berdasarkan dari dua sisi yaitu mampu secara langsung dan mampu membiaya orang lain berhaji atas nama dirnya.

Adapun maksud mampu secara secara langsung yaitu mampu menunaikan ibadah haji karena sehat jasmani rohani, perjalanan aman lancar, dan memiliki harta cukup untuk bekal perjalanan selama ibadah haji dan nafkah keluarga di rumah.

Sedangkan maksud dari mampu membiayai orang lain berhaji atas nama dirinya yaitu jika Jemaah haji sakit parah atau lumpuh.

Ia tetap bisa melaksanakan haji dengan cara diwakili atau digantikan oleh orang lain dengan mengatasnamakan dirinya.

Doa dan Amalan Agar Bisa Berangkat Ibadah Haji

Bagi yang belum haji dan ingin berangkat haji, ada doa yang bisa diamalkan agar Allah SWT memberikan kemudahan agar bisa disegerakan berhaji. Adapun bacaan doanya sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُبَلِّغُنَا بِهَا حَجَّ بَيْتِكَ الْحَرَامِ، وَزِيَارَةَ حَبِيْبِكَ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ اَفْضَلُ الصَّلَاةِ وَالسَّلاَمِ، فِي صِحَّةٍ وَعَافِيَةٍ وَبُلُوْغِ الْمَرَامِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّم

Allahumma shalli ala sayyidina muhammadin shalatan tuballighuna biha hajja baitikal haram, wa ziyarata habibika muhammadin alaihi afdhalush shalati wassalam fi sihhatin wa ‘afiyah wa bulughil marami wa ala alihi wa sahbihi wa sallim.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat atas junjungan kami Muhammad saw. dengan berkah shalawat yang dapat menyampaikan kami dengannya untuk berkunjung ke rumah-Mu yang mulia dan mengunjungi makam nabi-Mu.”

Selain berdoa, ada juga beberapa amalan lainnya yang bisa dilakukan agar bisa dimudahkan berangkat ibadah haji. Adapun beberapa amalannya sebagai berikut:

  • Menyisihkan Rezeki untuk Tabungan Haji
  • Sholat lima waktu
  • Perbanyak istighfar
  • Perbanyak puasa sunnah
  • Rajin sedekah
  • Baik kepada sesama

Demikian ulasan mengenai mengapa ibadah haji diwajibkan hanya untuk orang yang mampu. Semoga artikel ini bermanfaat!

Kontributor : Ulil Azmi

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI