Harga Tiket Lampion Borobudur 2025 Terbaru, Cek Cara Beli di Sini

Minggu, 04 Mei 2025 | 20:33 WIB
Harga Tiket Lampion Borobudur 2025 Terbaru, Cek Cara Beli di Sini
Harga Tiket Lampion Borobudur 2025 (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Festival Lampion Borobudur adalah sebuah acara budaya dan spiritual yang biasanya diselenggarakan di kawasan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, untuk merayakan Hari Raya Waisak, yaitu hari kelahiran, pencerahan, dan wafatnya Siddhartha Gautama (Buddha).

Acara ini menjadi salah satu puncak perayaan Waisak dan dikenal luas. Rangkaian acara waisak umumnya terdiri atas pelepasan lampion. Dalam acara tersebut Ribuan lampion dilepaskan ke langit malam sebagai simbol harapan, doa, dan kedamaian.

Kemudian dilaksanakan prosesi Waisak. Prosesi dimulai dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, diikuti oleh umat Buddha dari seluruh dunia. 

Acara sakral selanjutnya dalam rangkaian perayaan Hari Raya Waisak ialah upacara Spiritual termasuk meditasi massal, doa bersama, dan penyalaan lilin. Acara puncaknya dan menjadi acara penutup adalah pertunjukan budaya. Biasanya ditampilkan pula tarian, musik tradisional, dan pertunjukan seni lainnya.

Festival ini terbuka untuk umum, dan banyak wisatawan lokal maupun mancanegara datang untuk menyaksikan keindahannya. Tahun 2025, Waisak jatuh pada tanggal Senin, 12 Mei, dan Festival Lampion biasanya berlangsung pada malam hari menjelang atau tepat di hari Waisak.

Harga Tiket Lampion Borobudur 2025

Dalam rangka merayakan Hari Raya Waisak dan festival lampion PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) menyediakan 700 tiket festival lampion Waisak 2025. Berikut detail harga festival lampion Borobudur 2025. 

  • 500 tiket biasa seharga Rp850.000.
  • 200 tiket dengan wellness activity seharga Rp1 juta. 

Penjualan tiket dimulai pada Rabu (19/4/2025) Pukul 19.00 WIB. Pembelian tiket bisa dilakukan secara online melalui ticket.injourneydestination.id. 

Pengunjung yang membeli tiket festival lampion akan mendapatkan package khusus berupa kaus, goodie bag, dan senter khusus penerangan malam. Pengunjung juga akan mendapatkan akses khusus. Untuk menambah pengalaman pengunjung, harga tiket yang Rp1 juta, di mana di dalamnya termasuk wellness activity, akan mendapatkan sesi walking meditation dan pradaksina. 

Arti Penting Waisak untuk Umat Budha

Waisak memiliki arti yang sangat penting bagi umat Buddha karena memperingati tiga peristiwa besar dalam kehidupan Siddhartha Gautama (Buddha), yang semuanya diyakini terjadi pada hari purnama di bulan Waisak biasanya jatuh pada bulan Mei. Adapun tiga peristiwa besar dalam kehidupan Buddha itu adalah:

Baca Juga: Detik-Detik Waisak 2025 di Borobudur Jam Berapa? Cek Jadwal Lengkapnya

1. Kelahiran

Siddhartha Gautama lahir sebagai pangeran di Lumbini, India (sekarang menjadi wilayah Nepal), sekitar abad ke-6 SM.

2. Pencerahan (Bodhi)

Setelah bertapa dan bermeditasi mendalam, ia mencapai pencerahan dan menjadi Buddha, “Yang Tercerahkan”.

3. Parinibbana (Wafat)

Ia meninggal dunia dalam keadaan damai dan mencapai Parinibbana, yaitu akhir dari siklus kelahiran dan kematian (samsara).

Makna penting Waisak bagi umat Buddha antara lain:

1. Refleksi Diri dan Kedamaian

Momen untuk merenungkan ajaran Buddha, memperdalam meditasi, dan memperbaiki perilaku.

2. Menebar Cinta Kasih dan Belas Kasihan

Mengingatkan umat untuk hidup penuh kasih sayang dan menghindari kekerasan.

3. Perbuatan Baik (Dana, Sila, Bhavana)

Mendorong untuk berdana (beramal), menjaga sila (moralitas), dan mengembangkan bhavana (meditasi/pencerahan).

Perayaan Waisak dilakukan dengan upacara keagamaan, meditasi bersama, pelepasan hewan dan pelepasan lampion sebagai lambang harapan dan doa. 

Ritual dan Simbol-simbol Penting Perayaan Waisak

Mungkin Anda belum tahu urutan ritual dan simbol-simbol penting dalam perayaan waisak. Berikut ringkasan ritual dan simbol-simbol penting dalam perayaan Waisak:

1. Puja Bhakti / Persembahyangan
Dilaksanakan doa dan pujian kepada Triratna: Buddha (Guru), Dhamma (Ajaran), dan Sangha (Komunitas). Ritual ini dilakukan di vihara atau di area perayaan seperti Candi Borobudur.

2. Prosesi Waisak
Prosesi waisak dilaksanakan dengan ritual jalan kaki. Umat Budha berjalan kaki membawa bunga, dupa, dan lilin, sebagai bentuk penghormatan dan meditasi berjalan. Rute prosesi waisak ini masih sama, dikenal sebagai rute tradisional, yakni dari Candi Mendut ke Candi Pawon dan akan berakhir di Candi Borobudur.

3. Pengambilan Api Dharma dan Air Suci
Pengambilan Api Dharma dan Air Suci dilaksanakan secara simbolis oleh pemuka atau pemimpin umat Budha. Api Dharma diambil dari Mrapen, merupakan simbol pencerahan dan semangat Dhamma. Sedangkan Air Suci diambil dari Umbul Jumprit, Temanggung, sebagai simbol penyucian batin.

4. Pelepasan Satwa
Selanjutnya dilaksanakan pelepasan satwa yang biasanya berupa ikan atau burung. Satwa dilepaskan sebagai lambang pembebasan dari penderitaan dan karma buruk.

5. Pelepasan Lampion
Pelepasan lampion dilakukan pada malam hari. Pelepasan lampion sebagai simbol melepaskan keinginan duniawi dan membawa doa serta harapan ke alam semesta.

6. Meditasi dan Dhamma Talk
Terakhir adalah sesi meditasi massal dan ceramah tentang ajaran Buddha, untuk memperdalam pemahaman dan ketenangan batin.

Ritual ini tidak hanya bersifat keagamaan, tapi juga spiritual dan simbolis, mengajak umat untuk hidup lebih bijak dan damai. Adapun simbol-simbol penting dalam perayaan waisak adalah sebagai berikut:

  • Lampion, simbol doa, harapan, dan pencerahan spiritual.
  • Bunga teratai, simbol kemurnian, pencerahan, dan bangkit dari penderitaan.
  • Dupa, simbol keharuman batin dan penghormatan kepada Buddha. 
  • Lilin, simbol cahaya kebijaksanaan dan pengusir kegelapan batin. 
  • Bendera buddhis, simbol ajaran Buddha yang universal dan lintas bangsa. 
  • Stupa, simbol pikiran tercerahkan dan struktur ajaran Buddha. 

Demikian itu informasi berkaitan dengan harga tiket lampion Borobudur 2025 serta arti penting festival lampion bagi umat Buddha. 

Kontributor : Mutaya Saroh

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI