6. Jika Sulit Bayar, Jangan Diam-Diam
Ketika menghadapi kesulitan finansial, sebaiknya komunikasikan dengan si pemberi hutang. Jangan malah menghindar. Kejujuran bisa memperpanjang kesabaran, sementara menghilang justru memicu permusuhan.
7. Berhutang Harus Jadi Pilihan Terakhir
Sebelum memutuskan berhutang, pastikan sudah mencoba solusi lain terlebih dahulu. Jangan menjadikan hutang sebagai kebiasaan atau gaya hidup. Gunakan hanya saat benar-benar butuh.
8. Kelola Uang dengan Bijak
Uang pinjaman adalah amanah. Gunakan sesuai keperluan dan hindari pemborosan. Rasulullah SAW bersabda, “Tangan bertanggung jawab atas apa yang diambil, sampai ia mengembalikannya.”
9. Pelimpahan Hutang Itu Sah, Asal Disetujui
Kalau kamu tidak mampu bayar hutang dan ada orang lain yang bersedia mengambil alih, maka pemberi hutang harus menghormati pelimpahan itu. Ini bagian dari solusi Islami yang bisa membantu kedua belah pihak.
10. Boleh Meminta Keringanan atau Syafaat
Baca Juga: CEK FAKTA: OJK Resmi Putihkan Utang Pinjol Galbay Mulai 1 Mei 2025, Benarkah?
Dalam kondisi terjepit, Islam membolehkan peminjam untuk meminta keringanan cicilan atau bantuan perantara agar bisa meringankan beban. Selama dilakukan dengan jujur dan adab yang baik, ini bukan aib.
Doa Pelunas Utang
Terdapat beberapa doa pelunas utang yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW. Salah satu doa yang sangat terkenal dan banyak diamalkan adalah sebagai berikut:
اللّهُمّ اكْفِنِي بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ، وَأَغْنِنِي بِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ
Artinya: “Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu yang halal agar aku tidak bergantung pada yang haram. Dan kayakanlah aku dengan anugerah-Mu, sehingga aku tidak membutuhkan selain Engkau", (HR Tirmidzi).
Doa ini mengajarkan kita untuk memohon rezeki yang halal dan keberkahan yang mencukupi, sehingga tidak tergoda mencari jalan keluar dari utang melalui cara-cara yang dilarang.