Suara.com - Perdebatan panas terjadi di lini masa media sosial X (sebelumnya Twitter) terkait manfaaat psikologis mandi. Awalnya, ada seorang warganet yang menyarankan warganet lain saat dilanda permasalahan psikis berupa depresi.
Warganet tersebut menyarankan untuk memaksa diri mandi agar kondisi kejiwaan dari warganet lain yang mengalami depresi bisa perlahan pulih.
Tak cukup di situ, si warganet juga memberikan saran berupa rutin berolahraga demi memulihkan kondisi psikis.
"Paksa diri lo buat mandi, beli sabun yang wanginya enak. Kalo perlu lo tontonin tuh video get ready with me atau bathtok sampe eneg lo liat sabun banyak," cuit si warganet.
"Olahraga, gerak. Gausah susah-suah, jalan kaki aja. Sambil jalan lo itungin jumlah pohon atau pot warna ijo deket rumah," lanjut warganet itu. Tak sedikit warganet yang sontak mendebat saran tersebut.

Namun ada seorang warganet yang menilai saran berupa mandi agar pulih dari depresi itu cukup remeh.
"Orang depresi di suruh mandi," sindir warganet yang skeptis dengan saran tersebut.
Lantas, benarkah mandi punya dampak psikologis yang signifikan? Berikut ulasannya.
Ahli kejiwaan jelaskan dampak depresi terhadap kebersihan diri
Faktanya, memang orang yang depresi cenderung mengabaikan kebersihan dirinya ketika kondisi mental sedang terpuruk. Tak jarang orang mengidap depresi akan merasa sulit bahkan malas untuk sekadar mandi.
Baca Juga: Kenali Diri, 8 Perilaku Aneh Ini Jadi Tanda Depresi yang Tersembunyi
Penjelasan tersebut turut diselidiki oleh ahli kejiwaan Roberta Ballard, PhD yang dimuat oleh kanal Medical News Today.
Ballard tak memungkiri bahwa orang yang mengidap depresi akan lebih sering kehabisan energi untuk beraktivitas.
Mereka tak memiliki motivasi untuk merawat diri mereka dan melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi.
Alhasil, orang yang depresi memang kerap menolak untuk mandi.

Tetapi di satu sisi, Ballard menilai bahwa adanya rasa enggan mandi akibat depresi idealnya dilawan perlahan.
Ballard dalam penjelasannya menilai seorang pengidap depresi bisa perlahan kembali mengontrol emosinya dengan melakukan tugas-tugas ringan, termasuk mandi.
Ballard juga memperoleh temuan melalui beberapa penelitian bahwa faktanya mandi menawarkan relaksasi yang bermanfaat untuk meredakan kecemasan dan depresi berlebih.
Berbagai produk perawatan diri juga ternyata memiliki dampak yang signifikan untuk mengembalikan kondisi emosi dan kejiwaan.
Adapun efek relaksasi yang diberikan oleh produk-produk tersebut dapat membantu meredakan gejolak emosi psikis.
Langkah yang tepat bagi pengidap depresi
Efek relaksasi yang ditimbulkan dari mandi tentu membantu meringankan perasaan depresi. Namun, memulihkan depresi perlu upaya yang menyeluruh untuk membantu kondisi kejiwaan kembali pulih.
Kementerian Kesehatan melalui artikel Sehat Negeriku memberi beberapa langkah yang tepat dilakukan bagi mereka yang terbelenggu oleh depresi.
Langkah sederhana dapat dimulai dari mencari sosok yang terpercaya untuk mendengarkan segala keluh kesah yang membuat kondisi kejiwaan terganggu.
Sosok tersebut bisa teman, keluarga, atau sahabat.
Selain itu, langkah terbaik dimulai dari diri sendiri yakni untuk mewaspadai pikiran-pikiran negatif berlebihan yang dapat menjadi beban pikiran.
Disarankan juga untuk mencari bantuan profesional, seperti dokter, psikiater, psikolog, maupun konselor di berbagai lembaga.
Tenaga profesional di bidang kejiwaan sudah terlatih untuk memetakan kondisi psikis seseorang dan apa yang menjadi biang kerok dari timbulnya depresi.
Selain saran tenaga profesional seperti psikiater dapat memberikan terapi yang mengubah perilaku dan pikiran seseorang untuk bangkit dari rasa sedih berlebih.
Psikiater juga berwewenang memberikan tindakan seperti memberi obat yang dapat membantu menenangkan kondisi psikis pengidap depresi.
Kontributor : Armand Ilham