Suara.com - Keluarga besar Luna Maya memang tak pernah kehabisan kehadiran orang-orang hebat.
Setelah publik diperkenalkan ke dua kakak Luna Maya yakni Ismael Dully dan Tipi Jabrik, hadir sosok Suri Jabrik.
Suri Jabrik tak lain adalah putri tercinta Tipi Jabrik, sehingga menjadikan dirinya keponakan Luna Maya.
Suri ikut menyambut kehadiran Maxime Bouttier sebagai anggota baru dalam keluarga besarnya.
Kehadiran Suri membuktikan bahwa keluarga besar Luna Maya dipenuhi oleh sosok-sosok berprestasi.
Suri di usianya yang relatif muda berhasil mewariskan talenta dan karier mentereng dari sang ayah.
Lantas, seperti apa sosok Suri Jabrik sebenarnya?
Warisi karier sang ayah sebagai peselancar

Putri Tipi Jabrik Noventin ini masih menginjak masa usia remaja.
Namun, Suri berhasil menguasai selancar yang notabene menjadi salah satu olahraga ekstrem populer.
Baca Juga: Potret Dearly Djoshua, Diduga Temani Ari Lasso di Nikahan Luna Maya: Profesinya Gak Kaleng-kaleng
Gadis yang berhasil mempesona publik dengan paras eksotisnya ini bernama asli Hanasuri Jabrik.
Sejak kecil, Hanasuri terbiasa dengan alunan ombak di pantai Pulau Dewata. Ia lahir besar di Bali dan diperkenalkan oleh sang ayah ke dunia surfing sejak kecil.
Suri tergabung dalam tim Legian Boardriders Club, salah satu klub selancar berbasis di Bali yang membawahi beberapa peselancar muda.
Fakta tersebut terungkap dalam unggahan Legian Boardriders Club pada 2024 silam.
Adapun dalam unggahan tersebut, Legian Boardriders Club memberikan dukungan bagi Suri yang sempat mewakili pihak klub untuk berlaga di ISA Surfing World Junior Championship.
"Dukung Suri Jabrik untuk mencapai mimpinya! Bersama dengan para atlet junior lainnya, Suri akan mewakili Indonesia dalam @isasurfing World Juniro Championship," tulis akun resmi Legian Boardriders Club pada unggahan mereka 2024 silam.
Suri sekaligus menjadi perwakilan Indonesia dalam ajang selancar dunia setelah sekian lama sejak vakum dari tahun 2010.
"Ini akan menjadi momen pertama bagi Indonesia untuk mengirim para atletnya sejak 2010 karena faktor pendanaan," lanjut tulis unggahan Legian Boardriders Club.
Masih pada tahun yang sama, Suri juga pernah mengharumkan nama Indonesia dalam World Surf League (WSL) di Manokwari dan berhasil keluar sebagai Juara 1 kategori Women's Surfing.
Awal karier Suri Jabrik memang dipenuhi dengan tantangan. Atlet selancar yang telah menguasai ombak sejak kecil ini mengawali kariernya dengan berlaga di sebuah kompetisi surfing di Thailand.
Ia kala itu pulang dengan juara kelima. Kendati tak mendapat posisi tiga besar, Suri menjadikan pengalaman tersebut sebagai pembelajaran dan berakhir punya rekam jejak mentereng di tahun-tahun setelahnya.
Ponakan Luna Maya dan Maxime Bouttier ini juga menjadi ikon selancar melalui kerjasama dengan berbagai brand-brand ternama, seperti ROXY dan Chilli Surfboards.
Bakat mengalir dari sang ayah
Seluruh bakat Suri Jabrik diwariskan dari sang ayah.
Sang ayah sendiri juga punya rekam jejak prestasi yang mentereng, beberapa di antaranya yakni juara 1 Quicksilver Thailand 2010 dan juara 1 Vissla Asia Pro Tour 2012.
Tipi Jabrik juga merupakan satu tokoh kunci dalam dunia selancar Tanah Air. Setelah pensiun sebagai seorang atlet, Tipi Jabrik melatih atlet muda Indonesia dalam ajang selancar dunia.
Ayah Suri Jabrik hadir sebagai pelatih tim Indonesia Olimpiade Tokyo 2020. Sang ayah juga memegang jabatan sebagai Sekretaris Jenderal Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI).
Asian Surfing Championships yang berbasis di Bali juga tak bisa lahir tanpa kehadiran ayah Suri Jabrik.
Dahulu, Tipi juga menjuarai ISA World Junior Surfing Championship pada tahun 2000, 2001, dan 2002. Sehingga, tak mengherankan jika Suri Jabrik juga menorehkan prestasi yang sama seperti sang ayah.
Kontributor : Armand Ilham