Suara.com - Di tengah kabar lesunya ekonomi dan nilai tukar dolar yang masih tinggi, semangat masyarakat Indonesia untuk menunaikan ibadah umrah dan haji ternyata tak surut.
Bahkan, menurut Annisa Zulfida Umasugi, Direktur Utama Ventour Travel, antusiasme masyarakat untuk beribadah justru semakin meningkat.
“Insya Allah, untuk para tamu Allah ini tidak meredup niatnya mereka untuk ke tanah suci karena mereka berharap bahwasannya pergi umrah ini akan melipatgandakan rezeki mereka,” ujarnya dalam gelaran Ventour Award 2025 yang diselenggarakan pada 11 Mei 2025 di Hotel Sheraton.
Acara tahunan Ventour Award 2025 menjadi bukti nyata semangat yang tak padam dari para konsultan umrah di seluruh Indonesia. Tahun ini, acara penghargaan bergengsi itu memasuki tahun keempat, diikuti oleh 250 konsultan dari berbagai daerah.
Tema yang diusung tiap tahunnya bukan hanya menjadi penghias acara, tetapi juga menjadi penggerak kreativitas dan semangat para konsultan. Hadiah utama berupa mobil, logam mulia, hingga total apresiasi senilai lebih dari 1 miliar rupiah diberikan sebagai bentuk penghargaan atas dedikasi mereka dalam melayani para jamaah.

“Kategori utama berdasarkan penjualan, yaitu jumlah jamaah yang berhasil diberangkatkan. Tahun ini, pemenang pertama memberangkatkan hampir 300 jamaah,” tambah wanita yang akrab disapa Nisa ini.
Dinamika Penyelenggaraan Haji Furoda
Namun di balik semaraknya perjalanan umrah, penyelenggaraan haji tahun ini juga menunjukkan dinamika tersendiri. Pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Haji dan Umrah terus melakukan penertiban terhadap jemaah haji ilegal.
“Tahun ini haji insya Allah berjalan dengan lebih baik. Pemerintah KSA sedang merapikan sistem, khususnya dalam menindaklanjuti haji-haji ilegal,” ungkap dia.
Baca Juga: Rezeki Ruben Onsu: Baru Mualaf Langsung Naik Haji tanpa Antre, Berapa Biayanya?
Untuk itu, satu tantangan besar masih menghantui visa haji Furoda. Sistem visa undangan dari pemerintah Arab Saudi ini hingga pertengahan Mei 2025 kata dia dikabarkan belum aktif.
“Sampai saat ini, sistem visa Furoda memang belum on. Tapi untuk haji reguler dari pemerintah, alhamdulillah sudah berjalan,” jelasnya.
Hal ini membuat banyak masyarakat yang awalnya berharap bisa berangkat haji dengan jalur cepat, akhirnya memilih kembali ke opsi umrah yang relatif lebih cepat dan tetap bernilai spiritual tinggi.
Tidak hanya itu, waktu tunggu haji yang bisa mencapai lebih dari 20 tahun di Indonesia juga membuat banyak calon jamaah memilih umrah sebagai solusi ibadah ke tanah suci.
“Mereka lebih memilih umrah karena percepatannya. Dan kalau ditambah dengan leisure seperti ke Turki, itu justru lebih diminati,” kata Anissa.
Ventour Travel sendiri sudah lama dikenal sebagai travel umrah dan haji terpercaya yang tak hanya menjual paket, tetapi juga membina hubungan loyalitas dengan para konsultan dan jamaah.
Salah satu keunggulan Ventour adalah edukasi yang konsisten kepada jamaah baik dalam hal manasik, cuaca, hingga tips berpakaian.
“Kita informasikan secara detail bagaimana cuaca di sana. Kalau musim panas, kita edukasi jamaah untuk membawa payung, pakaian tipis, dan juga obat-obatan,” jelas Nisa.
Tidak hanya edukasi fisik, tapi juga pemahaman budaya lokal di Arab Saudi turut disampaikan. “Kalau warna pakaian, karena mostly di Saudi Arabia culture-nya memakai warna hitam, kita tidak memaksakan mereka pakai warna lain, tapi tetap kita sampaikan informasi yang relevan,” tambahnya.
Di era di mana banyak travel bermunculan dan masyarakat sering kali kebingungan memilih, reputasi dan loyalitas menjadi kunci. Konsultan yang berprestasi di Ventour adalah wajah dari profesionalisme dan komitmen yang ditanamkan dalam sistem kerja mereka. Mereka bukan sekadar menjual, tapi juga membina dan membimbing.