Bedanya, tauto Batang lebih ringan dan kuahnya tidak terlalu kental.
Tauto dibuat dari campuran tauco (fermentasi kedelai), kaldu daging, dan rempah seperti bawang putih, jahe, dan merica. Disajikan dengan irisan daging sapi atau jeroan, bihun, dan daun bawang.
Paling enak disantap siang hari. Salah satu tempat legendaris ada di sekitar Alun-Alun Batang.
Aromanya khas banget, rasa gurihnya menyatu dengan kuah tauconya yang segar.
4. Gula Kacang

Kalau kamu cari oleh-oleh atau camilan ringan, coba cari gula kacang. Bentuknya kotak kecil, seperti permen, tapi isinya adalah campuran kacang tanah yang diselimuti gula merah.
Bahan dasarnya simpel, kacang tanah sangrai, gula merah cair, dan sedikit air jeruk nipis biar nggak gampang mengeras. Prosesnya mirip bikin nougat ala kampung.
Gula kacang ini masih diproduksi oleh UMKM lokal, terutama di daerah Warungasem dan Tulis. Rasanya manis, gurih, dan renyah.
5. Bongko Mento
Baca Juga: Bukan cuma Apel Hijau, Malang Punya 7 Kuliner Ekstrem yang Harus Dicicipi saat Liburan

Ini adalah jajanan pasar khas Batang yang kini mulai langka, tapi masih bisa ditemukan kalau kamu ke pasar pagi.
Bongko mento terbuat dari adonan tepung beras yang diisi suwiran ayam dan santan gurih, lalu dibungkus daun pisang dan dikukus.
Rasanya lembut, gurih, dan aroma daun pisangnya nendang banget. Cocok buat camilan sore atau teman minum kopi.
Jadi, kalau kamu ke Batang, jangan cuma mampir ke tempat wisatanya. Jelajahi juga kuliner khasnya yang unik dan menggoda lidah. Siapa tahu, kamu jadi jatuh cinta sama tempe semangit.