Setelah menunaikan haji, ia menjadi lebih sabar, lebih rendah hati, dan lebih jujur. Jika dulu mudah marah atau berkata kasar, sekarang jadi lebih lembut dan bijak.
2. Semangat Ibadah Bertambah
Shalat lebih terjaga, semangat tilawah meningkat, dan ibadah-ibadah sunnah jadi rutinitas baru. Haji mabrur memberikan efek spiritual yang nyata dalam keseharian.
3. Tidak Kembali ke Perilaku Buruk
Orang yang hajinya diterima tidak lagi tergoda melakukan hal-hal yang dulu biasa dilakukannya, seperti bergunjing, menipu, atau lalai dalam ibadah.
4. Semakin Suka Membantu dan Bersedekah
Salah satu efek dari haji mabrur adalah meningkatnya kepedulian sosial. Ia mudah tersentuh dan ringan tangan membantu orang lain, baik secara materi maupun tenaga.
5. Menjaga Ucapan dan Menghindari Konflik
Haji mabrur membentuk pribadi yang tidak mudah tersulut emosi, pandai memilih kata, dan selalu menghindari pertengkaran. Hal ini sesuai dengan perintah Allah;
Baca Juga: Ini Daftar Bus dan Tips Anti Tersesat di Makkah: Panduan Lengkap Naik Bus Shalawat
“...Maka tidak boleh rafats (ucapan kotor), fusuq (maksiat), dan jidal (bertengkar) dalam masa mengerjakan haji...” (QS. Al-Baqarah: 197)
Haji Mabrur: Lebih dari Sekadar Ritual
Apa yang paling indah dari haji mabrur? Ia bukan hanya soal pengalaman spiritual di tanah suci, tapi perubahan hidup nyata yang terasa oleh diri sendiri dan orang-orang di sekitar.
Haji mabrur menjadikan seseorang sebagai teladan dan sumber ketenangan bagi lingkungannya.
Setelah pulang haji, Anda bisa mulai membentuk rutinitas baru yang mencerminkan nilai-nilai haji mabrur, seperti:
1. Mengawali hari dengan dzikir pagi dan membaca Al-Qur’an.
2. Menyisihkan sebagian penghasilan untuk sedekah.
3. Menjaga silaturahmi dan memperbanyak ucapan baik.
4. Mencatat pengalaman spiritual Anda dalam bentuk jurnal atau blog.
Demikian itu informasi mengenai ciri-ciri haji mabrur menurut rasulullah. Bagi muslim, haji mabrur bukan sekadar status, tapi pencapaian hati yang mengubah hidup.