Teks Khutbah Jumat Menjelang Idul Adha yang Menyentuh Hati: Peduli Sesama Lewat Kurban

Rabu, 21 Mei 2025 | 19:11 WIB
Teks Khutbah Jumat Menjelang Idul Adha yang Menyentuh Hati: Peduli Sesama Lewat Kurban
Contoh Khutbah Jumat Menjelang Idul Adha (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Umat Islam di seluruh dunia mulai mempersiapkan diri untuk menyambut Hari Raya Idul Adha. Khutbah Jumat menjelang Idul Adha pun mulai sering diserukan untuk mengajak banyak orang menggali lebih makna Idul Adha.

Khutbah Jumat di waktu Idul Adha umumnya berisi pengajaran tentang makna kurban, pelaksanaan ibadah haji, dan pelajaran ketaatan dan keikhlasan dari kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail.

Artikel ini menyajikan contoh khutbah Jumat menjelang Idul Adha, lengkap dengan berbagai poin penting yang dapat menjadi referensi bagi para khatib.

Makna Hari Raya Idul Adha

Idul Adha bukan hanya sekadar hari raya biasa bagi umat Islam, melainkan menyimpan makna yang sangat dalam, antara lain:

1. Hari Raya Idul Adha sebagai Hari Besar Islam

Idul Adha adalah hari raya kedua setelah Idul Fitri yang diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah. Hari ini juga menjadi puncak ibadah haji, di mana jutaan umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di Mekkah untuk menunaikan rukun Islam kelima.

2. Memaknai Kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS

Perayaan Idul Adha berakar dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang siap menyembelih putranya Nabi Ismail AS sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Namun, Allah mengganti Ismail dengan hewan kurban, mengajarkan nilai kesabaran dan keikhlasan.

3. Mengajarkan Pengorbanan dan Ketaatan

Baca Juga: Bacaan Doa Menyembelih Hewan Kurban Lengkap Sesuai Sunnah Rasulullah SAW

Idul Adha mengajarkan umat Islam tentang pentingnya pengorbanan, keikhlasan, dan ketaatan kepada perintah Allah. Kisah Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS menjadi contoh nyata bagaimana seorang hamba harus siap mengorbankan apa yang paling dicintainya demi ridha Allah.

4. Ibadah Kurban sebagai Wujud Kepedulian

Penyembelihan hewan kurban bukan sekadar ritual, tapi juga sarana berbagi kepada sesama. Dengan memberikan daging kurban kepada yang memerlukan, kita ikut mempererat solidaritas sosial sekaligus menumbuhkan empati dalam masyarakat.

5. Melaksanakan Haji sebagai Tanda Ketaatan

Bagi yang mampu secara fisik dan finansial, melaksanakan ibadah haji adalah kewajiban yang juga mengandung makna pengorbanan badan dan harta. Haji membersihkan jiwa dan memperkuat keimanan sebagai bentuk ketaatan kepada Allah.

6. Pengingat Bahwa Semua Milik Allah

Idul Adha mengajarkan bahwa segala sesuatu yang kita miliki hanyalah titipan dari Allah SWT. Kita diajak untuk melepas rasa kepemilikan dan menjalani hidup dengan penuh keikhlasan sesuai dengan kehendak Allah SWT.

Contoh Khutbah Jumat Menjelang Idul Adha

Hadirin Sidang Jumat yang dirahmati Allah,

Segala puji hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada kita. Alhamdulillah, kita masih diberikan kesempatan untuk hadir dan melaksanakan ibadah Shalat Jumat bersama di masjid yang penuh berkah ini.

Semoga shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, sang utusan Allah yang telah membimbing kita dari kegelapan menuju cahaya Islam.

Semoga kita selalu mencintai beliau dan rajin bershalawat sehingga kelak kita termasuk dalam umat beliau yang mendapat syafaat di hari akhir.

Hadirin Jumat yang dimuliakan Allah, sebentar lagi kita akan menyambut hari yang sangat mulia, yakni Hari Raya Idul Adha. Hari yang bukan sekadar perayaan, melainkan momentum bagi setiap Muslim untuk meningkatkan kepedulian sosial dengan berbagi melalui ibadah kurban.

Idul Adha mengingatkan kita akan nilai pengorbanan yang ikhlas, sebagaimana telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim AS, yang rela berkorban demi taat kepada perintah Allah.

Dalam menyambut hari suci ini, marilah kita perbanyak takbir, tahmid, dan tahlil sebagai ungkapan syukur dan kebahagiaan atas keberkahan hari raya.

Sunnah ini dilakukan sejak awal bulan Dzulhijjah hingga tiga hari setelah hari raya, sebagai pengingat akan keagungan sepuluh hari pertama bulan ini yang penuh dengan amalan kebaikan dan keberkahan.

Selain itu, puasa sunnah di hari Tarwiyah dan Arafah memiliki keutamaan yang besar, terutama bagi kita yang tidak sedang melaksanakan ibadah haji.

Puasa Arafah, yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, diyakini dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang. Inilah waktu yang sangat berharga bagi kita untuk memperbaharui diri dan memperdalam keimanan.

Bagi siapa saja yang memiliki kemampuan dari Allah, menunaikan ibadah haji adalah tugas suci yang harus dipenuhi.

Haji yang mabrur adalah salah satu amal yang paling dicintai Allah, yang tidak ada balasannya kecuali surga.

Ketika menyambut Idul Adha, kita juga dianjurkan untuk tidak makan sebelum melaksanakan Shalat Idul Adha, meneladani sunnah Rasulullah SAW yang tidak makan pagi sebelum shalat Idul Adha.

Ini menjadi bentuk penghormatan terhadap hari yang penuh berkah ini, sekaligus sebagai persiapan menyantap daging kurban setelah ibadah selesai.

Shalat Idul Adha sendiri merupakan ibadah yang sangat dianjurkan bahkan diwajibkan menurut beberapa ulama, sebagai wujud rasa syukur kita kepada Allah.

Setelah shalat, dilanjutkan dengan menyembelih hewan kurban bagi yang mampu, sebagai tanda ketaatan dan kepedulian sosial.

Hewan kurban yang disembelih menjadi amal yang sangat dicintai Allah, dan darahnya akan sampai kepada-Nya sebelum menetes ke tanah.

Melalui berkurban, kita belajar menyucikan jiwa serta mengembangkan keikhlasan dalam memberikan kepada yang membutuhkan.

Hadirin yang diberkahi Allah, semoga khutbah hari ini menginspirasi kita semua untuk menggunakan momentum Dzulhijjah dan Idul Adha dalam mendekatkan diri kepada-Nya melalui peningkatan ibadah dan kebaikan.

Semoga Allah menerima amal kita dan memberikan kita kekuatan untuk senantiasa istiqamah di jalan-Nya. Amin.

بَارَكَ اللَّهُ لِىْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِى وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَإِيَّاكُمْ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ.

Itulah makna Hari Raya Idul Adha, disertai dengan contoh khutbah Jumat menjelang Idul Adha. Semoga bermanfaat.

Kontributor : Dini Sukmaningtyas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI