Kedua mempelai duduk di pangkuan ayah mempelai perempuan. Sang ibu akan bertanya, "Siapa yang lebih berat?" dan ayah akan menjawab "Sama saja" sebagai simbol kasih sayang yang setara untuk keduanya.
11. Minum Rujak Degan
Pada tahapan ini, rujak degan yang terbuat dari kelapa muda parut diminum bersama oleh seluruh keluarga sebagai simbol kesucian dan kebersamaan dalam merasakan manisnya hidup.
12. Kacar-Kucur
Mempelai pria menuangkan biji-bijian, uang, dan simbol hasil bumi ke kain yang ditampung oleh mempelai perempuan. Ini melambangkan suami bertanggung jawab memberi nafkah, dan istri dipercaya untuk mengelolanya.
13. Dulangan
Kedua mempelai saling menyuapi nasi tiga kali sebagai simbol kasih sayang, saling tolong, dan harapan keharmonisan dalam rumah tangga.
14. Bubak Kawah (Opsional)
Prosesi dalam pernikahan Jawa ini dilakukan jika mempelai adalah anak pertama. Orang tua membawa peralatan dapur sebagai simbol melepas tanggung jawab, lalu dibagikan ke tamu.
Bagi yang menerimanya, tradisi ini dipercaya dapat mendatangkan keberkahan jodoh.
15. Tumplak Punjen (Opsional)
Jika mempelai adalah anak terakhir, prosesi ini melambangkan penyerahan dharma atau kewajiban anak secara utuh kepada pasangan hidupnya.
16. Sungkeman
Kedua mempelai mengakhiri rangkaian acara dengan sungkeman kepada kedua orang tua sebagai ungkapan terima kasih dan penghormatan. Momen ini menegaskan pentingnya restu orang tua dalam meraih keberkahan dalam pernikahan.
Itulah penjelasan tentang makna prosesi pernikahan adat Jawa. Semoga generasi muda tidak hanya mengenalnya sebagai tradisi, tapi juga mampu menghargai dan melestarikannya sebagai bagian dari budaya bangsa.