Suara.com - Atta Halilintar dan Aurel Hermansyah termasuk salah satu pasangan muda yang memiliki rumah mewah. Hunian yang terletak di kawasan Pondok Indah itu memiliki berbagai fasilitas lengkap, termasuk musala sebagai tempat ibadah.
Penampakan musala di rumah Atta Halilintar sudah terungkap melalui berbagai konten di media sosial. Salah satunya video YouTube Taulany TV milik Andre Taulany. Dalam video itu, Atta Halilintar mengajak Andre Taulany masuk ke dalam musala rumahnya.
Atta Halilintar ternyata membangun musala di bagian strategis yang pasti dilewati orang-orang yang akan masuk ke rumahnya. YouTuber ternama itu rupanya ingin siapa pun yang masuk ke rumahnya ingat ibadah.
"Jadi biar setiap lantai ingat salat. Jadi semuanya lewat sini, lantai dasar lewat sini," kata Atta Halilintar menjelaskan soal lokasi musala di rumahnya kepada Andre Taulany, dilansir pada Kamis, 29 Mei 2025.

Andre Taulany tak kuasa menahan rasa kagumnya begitu melihat musala yang ada di rumah Atta Halilintar. Pasalnya, musala itu bukan hanya luas, tapi juga terlihat sangat nyaman dan tenang.
Penampakan dan nuansa musala rumah Atta Halilintar pun sempat membuat Andre Taulany membandingkannya dengan masjid. Ia agaknya tak menyangka kalau di dalam rumah itu terdapat musala yang luas dan cukup besar.
"Wih guys, wow. Ini musala apa masjid? Gede banget. Masya Allah, keren banget Ta," puji Andre Taulany.
Lebih lanjut, Atta Halilintar menjelaskan konsep desain musala miliknya. Ternyata ia mengadopsi tatanan bangunan ala Maroko yang banyak dihiasi karpet. Ia pun berencana untuk melengkapi musalanya agar lebih mirip bangunan Maroko.
"Emang konsepnya mau kayak Maroko gitu. Jadi kan kalau di Maroko itu karpet-karpetnya ditaruh gini (di dinding), tapi ini belum jadi. Nanti di sini ada rak buku klasik," cerita Atta Halilintar antusias.
Baca Juga: Dulu Malu, Thariq Halilintar Kini Pede Bercandakan Gelar Haji Usia 2 Bulan
Selain rak buku, Atta Halilintar juga berencana menambahkan hiasan ukiran di dinding musalanya agar lebih indah. Perlengkapan lain seperti kursi lesehan ala Timur Tengah pun rencananya akan diletakkan di beberapa sudut musala.
"Nanti di sini ada ukir-ukiran. Jadi entar konsepnya, endingnya kayak Arabic Room. Duduk di lantai, jadi mau ada pengajian. Kursi-kursi kecil," lanjut Atta Halilintar.
Lebih lanjut, Atta Halilintar menceritakan kalau karpet yang ada di musalanya semuanya produk impor dari berbagai negara, termasuk Afganistan. Ia membelinya dari salah satu toko ternama yang sudah menjadi langganannya.
Membangun Musala di Rumah menurut Islam
![Musala minimalis di pojok rumah dengan lantai putih bersih dan ventilasi baik. [TikTok/Raka House]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/29/71156-musala-1.jpg)
Tahukah Anda bahwa memiliki musala di rumah adalah bagian dari sunnah? Ya, menyediakan ruang khusus untuk beribadah di rumah adalah kebiasaan yang banyak dilakukan oleh generasi salaf, meskipun kini mulai jarang diterapkan. Ada banyak riwayat hadis yang membahas tentang hal ini.
Melansir dari laman Ummat TV, menurut Syaikh Dr. Ibrahim bin Muhammad al-Huqail, salah satu sunnah yang sering diabaikan berkaitan dengan rumah adalah membuat masjid di dalam rumah. Maksudnya bukan membangun masjid dalam arti luas, melainkan menyediakan satu ruang khusus sebagai tempat ibadah.
Di Indonesia, konsep ini lebih dikenal dengan istilah musala, tempat yang digunakan untuk shalat sunnah, membaca Al-Qur’an, serta menjadi ruang ibadah bagi wanita dan anak-anak yang tidak mengikuti jamaah di masjid. Sunnah ini juga telah dikenal sejak zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Salah satu dasar pembangunan musala di rumah berasal dari riwayat Itban bin Malik Al-Anshari radhiyallahu ‘anhu. Ketika penglihatannya mulai melemah, ia meminta Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk menjadikan satu ruangan di rumahnya sebagai tempat shalat. Kisah ini menjadi salah satu bukti pentingnya memiliki ruang ibadah pribadi di rumah:
"Wahai Rasulullah, aku adalah orang yang sudah lemah penglihatan sedangkan genangan-genangan dari saluran air sering menghalangi antara aku dan masjid kaumku. Bila berkenan, bisakah Anda datang berkunjung lalu shalat di rumahku pada suatu tempat yang akan aku jadikan masjid." Maka Beliau berkata, "Aku akan datang, Insyaallah."… [HR Al Bukhari no. 795].