Suara.com - Pengelolaan sampah masih menjadi tantangan besar, baik di kota maupun pedesaan Indonesia. Bagaimana perbandingannya dengan sistem daur ulang negara-negara maju?
Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), jumlah timbunan sampah nasional pada tahun 2023 mencapai sekitar 19 juta ton, dengan lebih dari 40% di antaranya belum tertangani secara optimal.
Dari jumlah itu, hanya sekitar 13,5% yang berhasil didaur ulang, sementara sisanya berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), banyak di antaranya sudah melebihi kapasitas.
Di sisi lain, masalah sampah plastik makin mengkhawatirkan. Indonesia bahkan sempat dinobatkan sebagai negara penyumbang sampah plastik laut terbesar kedua di dunia menurut laporan Jambeck et al. tahun 2015. Meski berbagai upaya telah dilakukan, seperti gerakan diet kantong plastik dan pembangunan bank sampah, tantangan struktural dan kebiasaan masyarakat masih menjadi hambatan.
Lalu, bagaimana negara lain bisa begitu sukses dalam mengelola sampah? Apa yang bisa kita pelajari? Yuk, intip sepuluh negara yang sukses dalam pengelolaan sampah dan daur ulang berikut ini—siapa tahu bisa jadi inspirasi!
1. Brasil: Curitiba, Kota Ramah Sampah
Curitiba dikenal dengan program “Green Exchange”, di mana warga menukar sampah daur ulang dengan makanan segar. Program ini sukses mendaur ulang sekitar 70% sampah kota—jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional Brasil yang hanya sekitar 3%.
Selain ramah lingkungan, program ini juga menyejahterakan warga prasejahtera dengan sistem penukaran sampah menjadi token yang bisa ditukar dengan makanan atau transportasi.
2. Austria: Disiplin Tinggi dalam Daur Ulang
Baca Juga: Menjaga Surga Bawah Laut Lewat Inisiatif Bersih Sampah di Bunaken
Austria punya salah satu tingkat daur ulang tertinggi di dunia. Sebanyak 96% penduduknya rutin memisahkan sampah sesuai kategori daur ulang. Sejak 2020, negara ini juga melarang penggunaan kantong plastik sekali pakai—langkah sederhana tapi berdampak besar.

3. Kanada: Vancouver dan Larangan Sampah Organik
Di Vancouver, sisa makanan dilarang dibuang ke tempat sampah biasa. Semua limbah organik wajib masuk ke komposter hijau. Cara ini menekan emisi metana dari TPA dan membantu produksi pupuk alami.
4. Wales: Menuju Nol Sampah
Wales saat ini mendaur ulang 65% sampah rumah tangganya. Dengan target ambisius 70% pada 2025, pemerintah lokal bekerja sama dengan warga untuk memilah sampah sejak dari rumah. Mereka bahkan punya skema daur ulang seragam sekolah dan perlengkapan olahraga untuk membantu keluarga yang membutuhkan.
5. Amerika Serikat: San Francisco dan Tiga Tempat Sampah