Bila Suami yang Pelit akan Mendapat Azab, Apa yang Harus Dilakukan Istri?

Sabtu, 31 Mei 2025 | 15:14 WIB
Bila Suami yang Pelit akan Mendapat Azab, Apa yang Harus Dilakukan Istri?
Ilustrasi suami istri, nafkah selalu kurang (Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam kehidupan berumah tangga, seorang suami memiliki kewajiban untuk menafkahi istri dengan penuh tanggung jawab dan kelapangan hati.

Sayangnya,, masih ada sebagian suami yang justru bersikap pelit dalam memenuhi kebutuhan istrinya, baik dalam hal materi maupun perhatian.

Sikap seperti ini tidak hanya bertentangan dengan nilai-nilai Islam, tetapi juga dapat merusak keharmonisan keluarga.

Seorang istri berhak mendapatkan nafkah yang layak sesuai dengan kemampuan suami tanpa harus merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya.

Jika suami terlalu perhitungan atau enggan berbagi rezeki dengan istrinya, hal ini bisa menjadi sumber ketegangan yang membuat rumah tangga tidak lagi nyaman.

Ilustrasi suami istri sedang bertengkar (Pexels.com/alex-green)
Ilustrasi suami istri sedang bertengkar (Pexels.com/alex-green)

Ustaz Hanan Attaki pun baru-baru ini menjelaskan bahwa kesuksesan suami terletak pada seberapa besar rezeki yang diberikan suami kepada istrinya. Itulah sebabnya, suami tidak boleh perhitungan kepada istri.

"Jangan terlalu perhitungan sama istri. Karena justru rezeki kita itu berkah ketika rajin ngasih ke sini (istri)," tuturnya, dikutip dari postingan akun Instagram @nyinyir_update_official pada Sabtu, 31 Mei 2025.

"Ternyata kesuksesan laki-laki ada di dalam seberapa besar pemberiannya kepada istri. Makin besar pemberiannya, makin luas rezekinya," sambungnya di hadapan para jamaah.

Sementara sang istri juga harus bersyukur atas apa yang diberikan suami kepada dirinya. Itulah letak ridho Allah kepada sang istri.

Baca Juga: Apa Itu Nafkah Mutah? Paula Verhoeven Bakal Terima Rp1 M dari Baim Wong

"Kebahagiaan perempuan atau ridho Allah kepada perempuan ada di dalam syukurnya kepada suami. Jadi makin besar syukur kalian (istri), makin besar ridho Allah. Makin besar pemberian kalian (suami), makin besar ridho Allah," lanjutnya.

Supaya lebih jelas, Hanan Attaki mengatakan bahwa ridho Allah terletak ketika suami memberi dan istri menerima dengan lapang dada.

"Beda nih kalau ini (suami) ibadahnya dengan memberi, ini (istri) ibadahnya dengan bersyukur. Coba kalau sama-sama beribadah, kan indah ya. Yang satu senang ngasih, yang satu senang bilang makasih," pungkasnya.

Azab Suami Perhitungan atau Pelit kepada Istri

Suami yang pelit dikategorikan sebagai perbuatan yang zalim. Sebab, tindakan tersebut telah menyulitkan sang istri.

Allah telah menjelaskan bahwa perbuatan zalim akan mendapat azab pedih. Begitu pula dengan suami-suami yang berperilaku pelit kepada pasangannya.

Hukum tersebut disampaikan dalam Surat Ash-Shura ayat 39 hingga 42, yang berbunyi:

وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَصَابَهُمُ ٱلْبَغْىُ هُمْ يَنتَصِرُونَ ﴿٣٩﴾وَجَزَٰٓؤُا۟ سَيِّئَةٍ سَيِّئَةٌ مِّثْلُهَا فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِ إِنَّهُۥ لَا يُحِبُّ ٱلظَّٰلِمِينَ ﴿٤٠﴾وَلَمَنِ ٱنتَصَرَ بَعْدَ ظُلْمِهِۦ فَأُو۟لَٰٓئِكَ مَا عَلَيْهِم مِّن سَبِيلٍ ﴿٤١﴾إِنَّمَا ٱلسَّبِيلُ عَلَى ٱلَّذِينَ يَظْلِمُونَ ٱلنَّاسَ وَيَبْغُونَ فِى ٱلْأَرْضِ بِغَيْرِ ٱلْحَقِّ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٤٢﴾وَلَمَن صَبَرَ وَغَفَرَ إِنَّ ذَٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ ٱلْأُمُورِ ﴿٤٣

Artinya:

"Dan (bagi) orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim, mereka membela diri. Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang setimpal, tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik (kepada orang yang berbuat jahat) maka pahalanya dari Allah. Sungguh, Dia tidak menyukai orang-orang zalim.

Tetapi orang-orang yang membela diri setelah dizalimi, tidak ada alasan untuk menyalahkan mereka. Sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran.

Mereka itu mendapat siksa yang pedih. Tetapi barangsiapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia.”

Istri Boleh Mengambil Harta Suami yang Pelit

Dalam Islam, seorang istri boleh mengambil harta suaminya yang pelit tanpa sepengetahuannya, asalkan hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan yang seharusnya diberikan.

Hal itu pernah dijelaskan oleh Rasulullah SAW saat Hindun binti ‘Utbah mengadukan sikap pelit suaminya, Abu Sufyan. Kisah ini tercatat dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

"Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Hisyam ia berkata; Telah mengabarkan kepadaku bapakku dari Aisyah bahwa Hindu binti Utbah berkata, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya Abu Sufyan adalah seorang laki-laki yang pelit. Ia tidak memberikan kecukupan nafkah padaku dan anakku, kecuali jika aku mengambil dari hartanya dengan tanpa sepengetahuannya." Maka beliau bersabda: "Ambillah dari hartanya sekadar untuk memenuhi kebutuhanmu dan juga anakmu dengan cara yang ma’ruf." (HR. Bukhari)

Dari penjelasan tersebut, istri dapat mengambil harta suami karena itu adalah haknya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI