Program Perintis Berdaya, Inisiatif Kemenko PM Perluas Akses Literasi Digital hingga Pelosok Negeri

Vania Rossa Suara.Com
Senin, 02 Juni 2025 | 22:58 WIB
Program Perintis Berdaya, Inisiatif Kemenko PM Perluas Akses Literasi Digital hingga Pelosok Negeri
Ilustrasi literasi digital. [Unsplash]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Meskipun adopsi teknologi terbukti mampu mendorong peningkatan penjualan hingga 30% bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), literasi digital di sektor ini masih menghadapi tantangan besar, terutama di wilayah non-perkotaan.

Data tahun 2024 menunjukkan sekitar 35% UMKM di Indonesia belum mengoptimalkan teknologi digital dalam operasional bisnis mereka. 

Padahal, UMKM yang telah mengintegrasikan e-commerce dan media sosial mencatat pertumbuhan penjualan yang signifikan. 

Data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Tahun 2025, hingga awal 2025, jumlah UMKM di Indonesia telah melampaui 64 juta unit usaha.

Namun, sebagian besar masih menghadapi keterbatasan akses terhadap literasi dan keterampilan pemasaran digital yang memadai.

Menanggapi pentingnya penguatan literasi dan keterampilan pemasaran UMKM di era digital, Muhaimin Iskandar, Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia, menekankan bahwa literasi digital harus menjadi bagian integral dari strategi pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Sejalan dengan amanat Instruksi Presiden Republik Indonesia (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025, Kemenko PM mendapatkan mandat untuk mengoptimalkan pelaksanaan pengentasan kemiskinan dan penghapusan kemiskinan ekstrem secara tepat sasaran melalui tiga strategi kebijakan.

“Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025 memberi mandat kepada kami untuk mengkoordinasikan percepatan pengentasan kemiskinan melalui tiga pendekatan utama: pengurangan beban pengeluaran masyarakat, peningkatan pendapatan, dan pengurangan kantong kemiskinan. Dari ketiga mandat tersebut, peningkatan pendapatan masyarakat menjadi fokus utama Kedeputian, yang kami wujudkan melalui program Perintis Berdaya,” ujar Muhaimin.

“Melalui pelatihan dan pendampingan yang terstandar, kami ingin memastikan pelaku UMKM mendapatkan akses yang setara terhadap pengetahuan dan peluang digital. Digitalisasi bukan sekadar soal teknologi, tetapi tentang membuka akses terhadap pasar dan meningkatkan daya saing, baik di tingkat lokal maupun global,” tambah Muhaimin.

Baca Juga: Ki Hajar Dewantara dan Tantangan Literasi Gen Z: Sebuah Refleksi Kritis

Kementerian Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) melihat bahwa literasi pemasaran digital merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperkuat dalam upaya pemberdayaan UMKM. 

Penguatan ini masih berada dalam pilar “Berdaya Bersama”, bagian dari Program Perintis Berdaya, yang bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat melalui pendampingan terstandar dan relevan dengan kebutuhan usaha di berbagai daerah.

Melengkapi pernyataan tersebut, Leontinus Alpha Edison, Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat dan Perlindungan Pekerja Migran, menegaskan pentingnya pendekatan yang sistematis dan kolaboratif untuk memperluas literasi digital di kalangan UMKM.

“Literasi digital bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan utama bagi para pelaku UMKM agar mampu bertahan, berkembang, dan bersaing di pasar yang semakin kompetitif," kata Leontinus saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu. 

Leontinus melanjutkan bahwa di tengah pesatnya transformasi digital dan perubahan perilaku konsumen, pelaku usaha perlu dibekali pemahaman praktis tentang pemasaran digital dan strategi adaptif lainnya. 

"Karena itu, intervensi melalui pelatihan dan pendampingan harus mampu menjangkau pelaku UMKM hingga ke tingkat lokal secara merata,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI