Tak Cuma Eksplorasi, Bagaimana Upaya Industri Tambang Jadi Lebih Ramah Lingkungan?

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 11 Juni 2025 | 20:57 WIB
Tak Cuma Eksplorasi, Bagaimana Upaya Industri Tambang Jadi Lebih Ramah Lingkungan?
Ilustrasi industri tambang. (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri tambang di Indonesia kini tengah memasuki fase transformasi besar. Tidak lagi semata berfokus pada aktivitas ekstraksi, sektor ini mulai memainkan peran penting dalam membentuk arah pembangunan bangsa, seiring perubahan pasar global, dorongan menuju ekonomi hijau, serta regulasi yang terus berkembang.

Di tengah dinamika ini, Indonesia Miner 2025 hadir sebagai ajang strategis yang menyoroti pentingnya kolaborasi, inovasi teknologi, dan keberlanjutan demi masa depan industri tambang nasional.

Dalam gelaran akbar edisi kelima yang memiliki tema besar “Mining Resilience: Adapting to a Dynamic Future” ini, disinyalir bahwa tahun 2025 menjadi penanda babak baru dalam dunia pertambangan Indonesia.

Tidak lagi hanya berfokus pada ekstraksi, sektor ini tengah bertransformasi mengikuti arah baru: menuju masa depan yang lebih hijau, lebih inovatif, dan pastinya lebih berkelanjutan.

Perubahan ini tak bisa dihindari. Pasar global bergerak cepat, tren energi bersih makin kuat, dan regulasi pun makin ketat.

Pembukaan Indonesia Miner 2025. (Indonesia Miner)
Pembukaan Indonesia Miner 2025. (Indonesia Miner)

Dalam sambutan pembukaan, Dimas Abdillah, Direktur Indonesia Miner, menegaskan pentingnya kolaborasi di tengah dinamika industry.

"Di tengah berbagai peluang dan tantangan, jelas bahwa kemajuan sektor ini tidak bisa dicapai sendiri. Kolaborasi menjadi kunci — dan Indonesia Miner menjadi ruang strategis bagi para pelaku industri untuk bertukar wawasan, menjalin kemitraan, dan merancang masa depan pertambangan Indonesia," katanya.

Selama tiga hari, mulai dari 10 hingga 12 Juni 2025, acara ini akan mengangkat berbagai isu strategis yang krusial untuk masa depan sektor pertambangan nasional.

Hari pertama akan membahas komoditas emas, tembaga, dan mineral lainnya; hari kedua difokuskan pada logam kritis yang semakin penting; dan hari ketiga akan menyoroti batubara serta peranannya dalam mendukung transisi energi Indonesia.

Baca Juga: Jalankan Prinsip ESG secara Konsisten, Antam Raih Tiga Penghargaan ESG Initiative Awards 2024

Tak hanya pameran dan konferensi, Indonesia Miner 2025 juga menghadirkan program-program pendukung yang dirancang untuk memperdalam diskusi sektoral dan teknikal.

Misalnya saja ada Miners Talk yang menjadi platform bagi perusahaan untuk berbagi studi kasus proyek, membahas tantangan, solusi, dan praktik terbaik yang dapat menjadi inspirasi bagi pelaku industri lainnya.

Sementara Technical Workshops membahas aspek teknis secara mendalam, mulai dari teknologi terbaru, efisiensi operasional, hingga penerapan standar sustainability di berbagai lini pertambangan.

Turut meresmikan acara ini adalah Dr.Ing. Herry Permana, S.T., M.Sc., Asisten Deputi Pengembangan Mineral dan Batubara, Kemenko Perekonomian dan Dr. Siti Sumilah Rita Susilawati, ST, MSc, Sekretaris Jenderal Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian ESDM.

Menariknya, lebih dari 500 perusahaan terlibat aktif di sini—mulai dari sponsor, exhibitor, sampai pembicara — termasuk brand besar seperti Metso, Hexindo, Coolon LED, dan Nickel Industries.

Tak ketinggalan, berbagai asosiasi industri serta media nasional juga ambil bagian memperkuat kolaborasi ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI