Biodegradable Additive, Solusi Mengurai Masalah Sampah Plastik di TPA

Vania Rossa Suara.Com
Rabu, 11 Juni 2025 | 21:45 WIB
Biodegradable Additive, Solusi Mengurai Masalah Sampah Plastik di TPA
Ilustrasi sampah plastik. (ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mayoritas sampah plastik di seluruh dunia masih berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) atau tempat pembuangan yang tidak terkontrol.

Di Amerika Serikat, sekitar 85% sampah plastik berakhir di TPA menurut data EPA. Di Indonesia, sekitar 69% sampah plastik ditimbun atau dibuang tanpa pengelolaan optimal.

Negara-negara lain seperti Australia, Kanada, Afrika Selatan, dan Filipina juga sangat bergantung pada TPA karena keterbatasan infrastruktur dan biaya pengelolaan sampah yang tinggi.

Kondisi ini menunjukkan bahwa masalah pengelolaan sampah plastik bukan hanya isu negara berkembang, melainkan realitas global yang harus dihadapi bersama.

"Plastik konvensional membutuhkan waktu ratusan tahun untuk terurai di TPA. Di tempat pembuangan yang tidak dikelola dengan baik, plastik ini terurai menjadi mikroplastik yang mencemari tanah, udara, dan air, sehingga menimbulkan risiko lingkungan jangka panjang," demikian ungkap Yudi Wahyudi, berdasarkan Riset dan Laporan Dampak Mikroplastik, dikutip dari laman plasticsmartcities.wwf.id.

Bahkan di TPA yang dikelola secara sanitasi, plastik tetap bertahan dan berkontribusi pada risiko lingkungan jangka panjang.

Mikroplastik yang dihasilkan dapat menyebarkan polutan berbahaya dan mengancam kesehatan ekosistem serta manusia.

TPA masih menjadi strategi pengelolaan sampah yang dominan karena alasan ekonomi dan logistik.

Biaya pengelolaan sampah melalui TPA jauh lebih rendah dibandingkan dengan daur ulang atau pengomposan.

Baca Juga: 9 Kebiasaan Sehari-hari Ini Bisa Bantu Kurangi Sampah Plastik

Bahkan di negara maju, banyak kota yang belum siap mendukung sistem pengelolaan sampah tanpa TPA atau sistem sirkular secara penuh.

Solusi ideal dalam pengelolaan sampah plastik adalah pengurangan penggunaan, penggunaan ulang, dan penerapan sistem loop tertutup.

Namun, dalam kenyataan, terutama di tempat di mana TPA tidak dapat dihindari, strategi transisi dan pengurangan dampak negatif menjadi sangat penting.

Solusi pengelolaan sampah harus disesuaikan dengan kondisi dan realitas lokal, bukan hanya berdasarkan cita-cita teoritis semata.

Strategi Praktis untuk TPA

Salah satu strategi praktis untuk mengurangi dampak sampah plastik di TPA adalah penggunaan bahan tambahan yang dapat terurai secara hayati atau biodegradable additive.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI