Mandiri Jogja Marathon 2025: Perpaduan Olahraga, Budaya, dan Ekonomi Lokal di Jantung Yogyakarta

Minggu, 22 Juni 2025 | 21:52 WIB
Mandiri Jogja Marathon 2025: Perpaduan Olahraga, Budaya, dan Ekonomi Lokal di Jantung Yogyakarta
Pemenang closed marathon female Mandiri Jogja Marathon 2025 (Suara.com/Rosiana)

Suara.com - Perhelatan Mandiri Jogja Marathon (MJM) 2025 telah sukses digelar pada Minggu, 22 Juni 2025 di kawasan Candi Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Sebanyak 9.200 pelari dari 17 negara turut meramaikan event lari tahunan ini.

MJM 2025 tidak hanya sekadar ajang lomba lari, tetapi juga wadah untuk memperkenalkan budaya sekaligus keindahan Yogyakarta. Hal itu terbukti dari beberapa panggung hiburan yang ditempatkan di jalur lari.

Ada pun pertujukan yang ditampilkan berupa iringan gamelan, jaran kepang, tari topeng, hingga permainan alu pada lesung. Hiburan tradisional tersebut rupanya menjadi penyegaran bagi pelari.

Keseruan dari hiburan-hiburan tersebut dirasakan oleh penyanyi sekaligus aktris Sheryl Sheinafia. Peserta lari kategori 10K ini mengaku senang dengan kemeriahan yang disuguhkan di jalur lari.

"Seru banget, ini pertama kalinya aku lari di Jogja, jadi aku ngerasa bener-bener rewarding karena aku juga nggak ada target. Aku jadi bisa nikmatin sawah-sawahnya, jadi bisa nikmatin cheering zone-nya, aku jadi bisa ngobrol juga sama beberapa teman-teman bikin konten," tutur pemain film 'Galih dan Ratna' tersebut.

Sheryl Sheinafia di acara Mandiri Jogja Marathon 2025 (Suara.com/Rosiana)
Sheryl Sheinafia di acara Mandiri Jogja Marathon 2025 (Suara.com/Rosiana)

Desain Medali Unik

Konsep budaya juga diaplikasikan melalui desain medali yang secara ekslusif mengenalkan sejarah Yogyakarta, yakni Sumbu Imajiner Jogja. Ini adalah warisan budaya yang mengandung filosofi spiritual.

Desain pertama dari seri lima tahun menampilkan Laut Selatan. Pada tahun berikutnya, desain akan mengikuti urutan dari Sumbu Imajiner tersebut yaitu Panggung Krapyak (2026), Kraton (2027), Tuju Jogja (2028), hingga Gunung Merapi (2029)

Uniknya lagi, semua medali tersebut bila digabungkan akan membentuk sebuah bunga dengan lima kelopak pada bagian belakang.

Baca Juga: Mandiri Jogja Marathon 2025: Antusias Peserta dan Keseruan Racepack Menyatukan Komunitas Pelari

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengatakan desain medali ini merupakan bentuk inovasi konsep dari Mandiri Jogja Marathon tahun ini.

"Secara konsep pasti diusahakan lebih baik dari tahun lalu. Dari finisher medal ini diciptakan suatu kreasi baru yang tidak hanya tahun ini, tapi juga menjadi series lima tahun. Ini temanya berdasarkan Sumbu Imajiner peradaban Jogja," jelas Darmawan saat ditemui di kawasan Candi Prambanan, Minggu, 22 Juni 2025.

Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, di acara Mandiri Jogja Marathon (Suara.com/Rosiana)
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, di acara Mandiri Jogja Marathon (Suara.com/Rosiana)

Rupanya bentuk medali ini juga menarik perhatian pemenang utama kategori closed marathon female, Ina Lidya Utari. Menurutnya, desain medali juga menjadi salah satu alasan MJM 2025 atraktif.

"Sudah lihat di Instagram peluncuran medalinya, itu juga membuat semuanya menarik di event Jogja Marathon ini," ujar atlet asal Medan itu.

Ina melanjutkan bahwa MJM tahun ini lebih seru, terlebih dengan nominal hadiah yang bertambah. Ia berharap Bank Mandiri dapat meningkatkannya pada tahun mendatang.

"(Tahun ini) jauh lebih baik. Plus-nya untuk kami atlet ya, hadiahnya dinaikin dari tahun sebelumnya. Menurut saya udah steril ya, karena kan udah certified dari World Athlethics, ya, udah bagus, lebih tingkatkan aja," harapnya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI