Suara.com - Rumah minimalis ternyata punya estetika tersendiri meskipun minim ornamen-ornamen tambahan yang kerap ditemukan di rumah mewah klasik.
Adapun arsitektur rumah minimalis umumnya menghadirkan elemen-elemen kecil yang ternyata menambah keindahan rumah.
Tak hanya indah, beberapa elemen tersebut juga tak memberatkan penghuni rumah soal biaya pembangunan.
Elemen tersebut juga mudah digarap oleh para jasa pembangunan karena tak membutuhkan skill tambahan, tak seperti kala membuat ornamen ukiran di rumah mewah.
Akhirnya, rumah minimalis terasa tak lengkap jika tanpa beberapa elemen tersebut.
Berikut elemen utama yang harus ada pada rumah minimalis untuk menambah keindahan rumah.
1. Bentuk dan warna sederhana

Fitur yang paling kentara dan menonjol dari rumah minimalis adalah bentuknya yang sederhana.
Rumah minimalis umumnya mengusung bentuk artistektur geometris seperti kubus dan persegi.
Tata arsitektur geometris tersebut membuat kesan yang halus dari keseluruhan bangunan, sehingga tampak bersih dan rapi ketika dilihat secara keseluruhan.
Baca Juga: 5 Inspirasi Model Jendela Rumah Minimalis: Bikin Hunian Lebih Estetik dan Fungsional
Selain pada bentuk bangunan, ada juga unsur-unsur tambahan seperti paneling atau garis-garis di sekitar bangunan untuk menghasilkan estetika yang indah.
Gunakan juga atap dengan bentuk yang minimalis seperti kerucut atau atap miring satu sisi yang selain minimalis juga membantu melindungi rumah dari air hujan.
Pilihan warna juga sangat berpengaruh pada estetika bangunan. Maka dari itu, pilih warna-warna netral dan monokrom untuk rumah minimalis seperti putih gading, abu-abu tua, dan krem muda.
Usut punya usut, pilihan arsitektur yang sederhana juga membantu pemilik rumah menghemat biaya perawatan rumah.
2. Fitur yang kompak dan hemat ruang

Rumah minimalis, sesuai dengan namanya berusaha meminimalisir berbagai unsur yang dirasa berlebihan dan tak memberikan kegunaan besar.
Unsur tersebut tak terkecuali ruang, sehingga rumah minimalis biasanya berbentuk kompak dan ringkas.
Tata letak ruang baik pada eksterior maupun interior rumah minimalis berusaha mengurangi ruang kosong yang tak perlu, sehingga seluruh sudut bisa dimanfaatkan dengan baik.
Pilihan bentuk rumah yang kompak akhirnya juga menghasilkan pilihan perabotan yang ringkas. Rumah minimalis tak jarang menggunakan furnitur yang mini dan kecil untuk meminimalisir penggunaan ruang berlebih.
Rumah yang kompak tak selalu berarti sempit, karena sang arsitek nantinya akan membuat susunan atau tata letak ruang yang paling optimal sesuai dengan jumlah penghuni rumah.
3. Pencahayaan alami

Rumah klasik berusaha menonjolkan keindahan dengan pencahayaan buatan seperti lilin dan lampu gantung kristal untuk kesan yang mewah. Lalu rumah minimalis di satu sisi berusaha mengurangi pencahayaan buatan dengan memilih lampu daya kecil.
Alhasil, rumah minimalis menghadirkan pencahayaan alami melalui jendela dan ventilasi yang lebar.
Maka, jarang rumah minimalis mengandalkan jendela kaca yang lebar dan hampir menunjukkan keseluruhan interior dari luar.
Memaksimalkan pencahayaan alami ternyata tak hanya membuat rumah makin estetik, namun juga menghemat pengeluaran listrik.
4. Sentuhan alam

Minimalis juga ternyata bisa mengadopsi berbagai unsur-unsur alami, yakni dengan tidak mengurangi bentang alam secara berlebihan dalam pembangunan.
Sediakan ruang terbuka hijau yang luas jika masih ada lahan sisa untuk menambah keindahan rumah.
Ruang terbuka hijau tersebut bisa dimanfaatkan untuk menanam berbagai tanaman hias seperti pepohonan rindang kecil dan bunga hias.
Tak jarang juga ada tambahan seperti kolam ikan kecil yang dapat dijadikan pelipur lara bagi para penghuni.
Sentuhan lainnya juga dapat berupa kebun sayur yang cocok bagi para penghuni dengan hobi berkebun.
Kontributor : Armand Ilham