Lebih dari Sekadar Tradisi, Permainan Domino Tetap Relevan di Tengah Modernisasi

Vania Rossa Suara.Com
Jum'at, 27 Juni 2025 | 12:47 WIB
Lebih dari Sekadar Tradisi, Permainan Domino Tetap Relevan di Tengah Modernisasi
Ilustrasi permainan domino. (Freepik)

Suara.com - Di tengah gempuran teknologi dan tren hiburan digital, siapa sangka permainan domino masih bertahan dan bahkan terus dimainkan lintas generasi. 

Lebih dari sekadar tradisi turun-temurun, domino kini menjadi simbol kebersamaan yang merekatkan hubungan antarindividu, baik di kota maupun desa. 

Permainan ini tidak hanya mengasah strategi dan kecermatan, tetapi juga menyimpan nilai-nilai sosial yang kental—dari gotong royong hingga solidaritas komunitas. 

Domino membuktikan bahwa budaya lokal tak harus ditinggalkan, justru bisa hidup berdampingan dengan modernitas.

Domino Diangkat ke Level Profesional

Bukan cuma seru dimainkan saat santai, domino juga mulai diangkat ke level profesional, dibalut turnamen berskala besar dan dukungan dari berbagai pihak. 

Gelaran akbar bertajuk “Open Tournament Domino Menpora Cup 2025” siap digelar dan menarik perhatian ribuan peserta dari seluruh Indonesia.

Turnamen bergengsi ini akan dilangsungkan pada 4–6 Juli 2025 di Tribun Lapangan Andi Jemma, Belopa, Kabupaten Luwu, dan diselenggarakan oleh Higgs Games Island (HGI) bersama Persatuan Olahraga Domino Indonesia (PORDI) Luwu. 

Acara yang diharapkan akan melibatkan lebih dari 3.000 peserta dari berbagai daerah ini merupakan salah satu kompetisi domino terbesar tahun ini di Sulawesi Selatan.

Baca Juga: Tradisi Bali Larang Wisatawan Menstruasi Masuk Pura, Ini Alasannya Menurut Adat

“Sebagai bentuk dukungan terhadap olahraga intelektual tradisional, ini akan menjadi salah satu kompetisi domino terbesar di wilayah Sulawesi Selatan tahun ini,” ungkap Finn, Project Manager dari HGI.

Antara Warisan dan Prestasi

Tak sekadar kompetisi, turnamen ini membawa misi penting: mengangkat domino sebagai bagian dari warisan budaya Indonesia yang tetap relevan dan hidup di tengah arus modernisasi. 

Domino bukan hanya permainan yang mengisi waktu senggang. Ia telah menjadi simbol kebersamaan, strategi kolektif, dan kecerdasan lokal, yang diwariskan turun-temurun dari desa-desa terpencil hingga pusat kota.

Melalui Menpora Cup 2025, PORDI dan HGI berusaha menghadirkan wajah baru domino—lebih profesional, lebih bergengsi, dan tetap menjaga akar budayanya. 

Turnamen ini juga mencerminkan kolaborasi kuat antara pemerintah daerah, komunitas, dan pelaku industri game untuk menjaga nyala semangat permainan tradisional di era digital.

Format Gabungan Online–Offline: Modern Tapi Merakyat

Salah satu hal yang membuat turnamen ini menarik adalah formatnya yang memadukan sistem online dan offline. 

Bagi generasi muda yang lebih familiar dengan layar gadget, ini jadi kesempatan menarik untuk ikut serta tanpa harus datang langsung ke lokasi—tapi tetap punya peluang ke babak final luring yang seru!

Format hybrid ini diharapkan mampu menjangkau pemain dari berbagai level—dari pemula yang iseng-iseng coba peruntungan, sampai pemain serius yang memang sudah menjadikan domino sebagai “olahraga otak.”

Sejumlah tokoh penting nasional dan daerah dijadwalkan hadir, termasuk Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Gubernur Sulawesi Selatan, Bupati Luwu, dan jajaran pejabat daerah lainnya. 

Dukungan ini menunjukkan bahwa domino tidak lagi dianggap sebatas permainan pengisi waktu, tapi sudah diakui sebagai cabang olahraga yang layak diberi tempat di panggung nasional.

Domino: Tradisi yang Bertransformasi

Melalui Open Tournament Domino Menpora Cup 2025, kita bisa melihat bahwa permainan tradisional bukan berarti harus ketinggalan zaman. 

Domino telah bertransformasi—dari permainan rumahan menjadi olahraga berbasis strategi, dari hiburan komunitas menjadi ajang prestasi.

Dengan pendekatan yang inklusif, kolaboratif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman, domino membuktikan bahwa warisan budaya bisa terus hidup dan bahkan tumbuh semakin kuat di tengah era modern. 

Dan siapa tahu, suatu hari nanti, domino bisa berdiri sejajar dengan catur, bridge, atau bahkan e-sport, sebagai olahraga kecerdasan yang diakui di tingkat internasional.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI