Suara.com - Merasa kulit wajah akhir-akhir ini lebih rewel dari biasanya? Jadi gampang merah, kering, kusam, dan jerawat tak kunjung usai? Bisa jadi, biang keroknya adalah skin barrier yang rusak.
Lapisan pelindung kulit terluar ini memegang peranan krusial untuk kesehatan kulit kita. Ketika ia terganggu, berbagai masalah kulit pun siap mengantre.
Tapi tidak panik, karena memperbaiki skin barrier tidak sesulit yang dibayangkan. Dokter kecantikan, dr. Kamila Jaidi, MARS. Dipl. AAAM., membagikan tips jitu untuk mengembalikan kekuatan pelindung kulitmu.
Apa Sih Sebenarnya Skin Barrier Itu?

Sebelum membahas cara memperbaikinya, penting untuk memahami apa itu skin barrier dan mengapa ia begitu vital. Bayangkan skin barrier sebagai tembok pertahanan terdepan kulit Kamu.
Ia terdiri dari sel-sel kulit (korneosit) yang diibaratkan sebagai batu bata dan lipid (lemak) sebagai semennya.
Fungsi skin barrier adalah untuk melindungi kulit dari agresi eksternal seperti polusi, bakteri, dan paparan sinar UV. Ia juga bertugas mengunci kelembapan alami kulit agar kulit tidak kering.
Jadi, ketika "tembok" ini rusak, kulit menjadi rentan terhadap dehidrasi, iritasi, dan infeksi, yang pada akhirnya memunculkan tanda-tanda skin barrier rusak.
Tanda-Tanda Skin Barrier Rusak

Seringkali kita tidak sadar bahwa masalah kulit yang dialami adalah akibat dari skin barrier rusak. Menurut para ahli, ada beberapa ciri umum yang bisa Kamu perhatikan.
Jika kulit Kamu menunjukkan gejala seperti kemerahan, rasa gatal yang terus-menerus, kering dan bersisik, serta menjadi lebih sensitif terhadap produk skincare, bisa jadi itu adalah alarm bahwa skin barrier Kamu butuh pertolongan.
Baca Juga: Pakai Kapas atau Tidak? Ini Cara yang Benar Gunakan Toner Menurut Dokter Kecantikan
Tanda lainnya termasuk kulit yang terlihat kusam, munculnya jerawat yang sulit sembuh, dan bahkan luka yang membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih.
Penggunaan produk yang terlalu keras, eksfoliasi berlebihan, dan gaya hidup yang kurang sehat seperti stres dan kurang tidur dapat menjadi penyebab utama kerusakan ini.
Bagaimana Cara Perbaiki Skin Barrier? Ini Kata dr. Kamila Jaidi

Menurut dr. Kamila Jaidi dalam salah satu video YouTube miliknya, kunci utama untuk memperbaiki skin barrier yang rusak adalah dengan kembali ke rutinitas skincare yang paling dasar atau basic skincare.
Lupakan sejenak bahan aktif yang "keras" seperti eksfolian atau retinol dosis tinggi. "Balik lagi ke basic skincare, kuncinya cuma 3," tegas dr. Kamila Jaidi, dilansir dari YouTube pada Sabtu, 5 Juli 2025.
Berikut adalah tiga langkah sederhana yang disarankannya:
1. Pilih Sabun Wajah yang Lembut (Gentle Cleanser)
Langkah pertama dan paling fundamental adalah memilih pembersih wajah yang tepat. dr. Kamila menyarankan untuk menggunakan sabun yang lembut dengan pH seimbang (sekitar 4,5 hingga 5,5), yang mendekati pH alami kulit.
Hindari sabun yang mengandung butiran scrub, alkohol, dan parfum, karena bahan-bahan ini dapat semakin mengikis lapisan pelindung kulit dan memperparah iritasi.
2. Wajib Gunakan Pelembap (Moisturizer)
Pelembap adalah pahlawan dalam misi penyelamatan skin barrier. "Yang kedua, kamu gunakan moisturizer atau pelembap," ujar dr. Kamila lagi.
Secara spesifik, dr. Kamila merekomendasikan pelembap dengan kandungan yang bersifat emolien untuk "mengejar" perbaikan skin barrier. Contoh kandungan emoilen adalah Ceramide, Squalane, dan Hyaluronic acid.
Ceramide adalah komponen lipid alami yang ada di skin barrier. Menggunakan skincare dengan ceramide ibarat menambahkan kembali "semen" yang hilang pada tembok kulit Kamu.
Lalu, squalane merupakan minyak alami yang sangat baik untuk melembapkan tanpa membuat kulit terasa berat.
Sedangkan Hyaluronic acid adalah bahan yang bekerja seperti spons, yakni menarik dan menahan air di kulit serta menghidrasi secara intens.
Gunakan pelembap ini pada pagi dan malam hari untuk menjaga kulit tetap terhidrasi secara optimal.
3. Lindungi Kulit dengan Sunscreen
Langkah terakhir yang tak boleh terlewat adalah penggunaan sunscreen. Paparan sinar UV adalah salah satu musuh terbesar skin barrier.
dr. Kamila menekankan pentingnya menggunakan sunscreen setiap hari, bahkan saat cuaca mendung atau Kamu lebih banyak beraktivitas di dalam ruangan.
"Kamu pakai sunscreen non-alkohol dan non-parfum ya," tambahnya.
Perlindungan ini krusial untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan memberikan kesempatan bagi kulit untuk memulihkan dirinya sendiri.
Terakhir, dr. Kamila Jaidi menyarankan untuk konsisten dan sabar memakai basic skincare ini setidaknya selama dua minggu hingga satu bulan untuk melihat hasilnya. Karena memperbaiki skin barrier bukanlah proses yang instan.
Selama periode ini, biarkan kulit "beristirahat" dan fokus pada hidrasi serta perlindungan. Setelah skin barrier kembali sehat dan kuat, barulah kamu bisa kembali memperkenalkan bahan-bahan aktif lainnya secara perlahan ke dalam rutinitas skincare.