Pentingnya Melek Teknologi Digital, Bisa Membantu Bijak Kelola Uang Loh

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 08 Juli 2025 | 06:17 WIB
Pentingnya Melek Teknologi Digital, Bisa Membantu Bijak Kelola Uang Loh
Ilustrasi Mengelola Keuangan (Pixabay/jarmoluk)

Suara.com - Fintech tak lagi soal aplikasi rumit dan istilah keuangan yang mengawang. Di tangan yang tepat, teknologi finansial justru bisa menjadi alat bantu yang sederhana namun berdampak besar dalam mengatur keuangan, menjalankan usaha, dan membuka akses bagi masyarakat yang selama ini tertinggal.

Banyak orang kini mulai menyadari pentingnya mengelola uang dengan lebih bijak. Tapi kenyataannya, tak semua orang punya akses atau pemahaman untuk memulai. Di sinilah teknologi keuangan—atau fintech—berperan. Dengan pendekatan yang inklusif dan bertanggung jawab, fintech bisa menjadi jembatan antara kebutuhan hidup sehari-hari dan solusi keuangan modern.

Mulai dari koperasi desa hingga pelaku usaha kecil, semakin banyak pihak yang mendapat manfaat langsung dari layanan keuangan digital. Tak hanya soal kemudahan transaksi, tapi juga pembiayaan yang lebih terjangkau, penilaian kredit alternatif, bahkan perlindungan asuransi mikro. Fintech bukan sekadar transformasi digital, melainkan tentang bagaimana teknologi bisa menghadirkan keadilan ekonomi yang lebih merata.

Prinsip inilah yang menjadi fokus dalam Forum Ekonomi & Keuangan Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian PPN/Bappenas bersama Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Jumat (4/7), di Jakarta. Mengusung tema “Dari Strategi ke Eksekusi: Transformasi Digital Nasional dan Sinergi Ekosistem Usaha Menuju Pertumbuhan Ekonomi 8%”, forum ini menjadi ruang kolaborasi antara pelaku industri, regulator, dan asosiasi untuk memastikan digitalisasi tak hanya berkembang secara teknologi, tapi juga berdampak nyata bagi kehidupan masyarakat.

“Transformasi digital merupakan salah satu strategi utama mendorong pertumbuhan ekonomi 8 persen. Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang besar dan terus berkembang. Digitalisasi sektor keuangan juga memainkan peran penting sebagai enabler dalam mendukung berbagai program prioritas pembangunan,” ujar Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy.

Forum ini juga menandai bagian dari pelaksanaan RPJMN 2025–2029, di mana transformasi digital menjadi salah satu dari delapan prioritas pembangunan nasional. Fokus utamanya antara lain pada digitalisasi belanja negara, urbanisasi yang produktif, dan pertumbuhan ekonomi hijau yang berbasis data.

Menurut Ketua Umum AFTECH Pandu Sjahrir, forum ini memperkuat pemahaman pelaku industri terhadap peran strategis digitalisasi yang bertanggung jawab.

“Meningkatkan kepercayaan terhadap ekosistem merupakan kunci mendorong dan memperkuat iklim investasi dalam ekosistem ekonomi dan keuangan digital. AFTECH menyambut baik kolaborasi dengan Kementerian PPN/Bappenas, yang diharapkan dapat memperkuat sinergi lintas asosiasi dalam mendukung transformasi digital nasional,” ujar Pandu.

Salah satu langkah nyata yang diluncurkan adalah program Digital × Real Sector Launchpad, yang bertujuan menjembatani ekosistem digital dengan kebutuhan sektor riil, terutama UMKM dan koperasi. Program ini dirancang berbasis prinsip co-creation, mulai dari identifikasi masalah, desain solusi, hingga uji coba dan evaluasi berbasis data.

Baca Juga: Agar Tak Terjebak Doom Spending, Ini Tips Mengelola Keuangan untuk Gen Z

Salah satu proyek percontohannya saat ini diterapkan di koperasi susu sapi perah di Malang, yang melibatkan berbagai penyelenggara fintech dari sektor pembiayaan, penilaian kredit, asuransi, hingga perencana keuangan.

“AFTECH mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui kolaborasi berbasis problem-solving. Bukan sekadar wacana, tapi program kerja nyata yang menjawab tantangan sektor riil, dengan menjunjung tinggi inovasi yang bertanggung jawab, tata kelola yang baik, dan prinsip etis,” jelas Pandu.

Ketua Dewan Pengawas AFTECH Arsjad Rasjid menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi hanya dapat dicapai dengan kerja sama erat antara pemerintah dan sektor usaha sebagai mesin ganda pembangunan.

“Keempat langkah tersebut, fondasi agar digitalisasi benar-benar menyentuh sektor riil dan berdampak langsung bagi masyarakat. Di tengah tekanan global, digitalisasi adalah peluang besar untuk mengejar pertumbuhan ekonomi target pertumbuhan ekonomi, dan diperlukan sinergi yang selaras antara seluruh pemangku kepentingan,” tegas Arsjad.

Langkah strategis yang ia maksud mencakup: memperkuat infrastruktur digital, membangun interoperabilitas data, mempersiapkan talenta digital, dan menjaga integritas lewat regulasi serta perlindungan konsumen.

Dalam penutupan, Menteri Rachmat Pambudy kembali menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor adalah kunci.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI