Meskipun demikian, melaksanakan puasa selama tiga hari penuh adalah yang paling utama untuk meraih kesempurnaan pahala sesuai anjuran Rasulullah SAW.
Ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang memberikan kemudahan tanpa mengurangi esensi ibadah.
Meneladani Konsistensi Rasulullah SAW
Puasa Ayyamul Bidh bukan sekadar amalan musiman, melainkan sebuah sunnah muakkadah, atau sunnah yang sangat ditekankan dan dijaga oleh Nabi Muhammad SAW.
“Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: 'Rasulullah saw sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah (ayyamul bidh) baik di rumah maupun dalam bepergian'.” (HR an-Nasa'i dengan sanad hasan).
Hadits ini menjadi pengingat bahwa amalan ini adalah bagian dari gaya hidup sehat secara spiritual dan fisik yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah.
Jangan Lewatkan Peluang Mendulang Pahala!
Puasa Ayyamul Bidh pada 9, 10, dan 11 Juli 2025 adalah undangan terbuka dari Allah SWT untuk memulai tahun baru Hijriah dengan tabungan pahala yang melimpah.
Ini adalah momentum untuk membersihkan jiwa, menyehatkan raga, dan mendekatkan diri kepada-Nya.
Mari niatkan dalam hati untuk menghidupkan sunnah ini. Ajak keluarga, sahabat, dan kerabat Anda dengan membagikan informasi ini.
Semoga kita semua dimampukan untuk meraih keutamaan ganda yaitu puasa Ayyamul Bidh di bulan Muharram.
Baca Juga: Niat Puasa Ayyamul Bidh Sekaligus Puasa Nisfu Syaban: Arab, Latin dan Arti