WNI Bikin Malu! Curhatan YouTuber Neo Japan Ditelepon Pejabat Jepang: Pencurian Uang Jadi Sorotan

Dinda Rachmawati Suara.Com
Jum'at, 11 Juli 2025 | 16:38 WIB
WNI Bikin Malu! Curhatan YouTuber Neo Japan Ditelepon Pejabat Jepang: Pencurian Uang Jadi Sorotan
YouTuber Neo Japan atau Dian Kusuma (Instagram)

Suara.com - YouTuber Neo Japan atau yang dikenal dengan nama asli Dian Kusuma, baru-baru ini mengungkapkan pengalaman mengejutkan yang ia alami melalui akun Instagram-nya. 

Dalam unggahannya, Dian menceritakan bahwa dirinya dihubungi langsung oleh seorang pejabat tinggi Jepang yang mengeluhkan makin banyaknya kasus pelanggaran hukum yang melibatkan Warga Negara Indonesia (WNI) di Negeri Sakura, termasuk aksi pencurian uang.

Sebagai kreator konten yang dikenal memperkenalkan budaya Jepang sekaligus aktif membela WNI di luar negeri, Dian merasa malu dan kecewa atas kejadian tersebut. 

Melalui kanal YouTube dan media sosialnya, ia selama ini kerap mengedukasi WNI agar mampu beradaptasi dengan baik dan menjaga nama bangsa. Namun, insiden terbaru ini menjadi tamparan keras.

Dalam cuplikan percakapannya dengan pejabat Jepang yang menelfonnya, orang tersebut dengan nada kecewa menyampaikan keluh kesahnya pada Dian.

“Akhirnya nggak ada yang mau sama orang Indonesia ya. Kasian sama sekolah yang lain, padahal aku memperjuangkan orang Indonesia di Jepang. Ya, aku berjuang demi mereka, tapi kalau ini terus saja terjadi, negaraku pasti kaget kok selalu ada hal buruk ini,” katanya menggunakan bahasa Jepang.

Ia juga menambahkan bahwa pelaku pencurian tersebut merupakan pendatang baru.

“Itu yang nyuri duit udah berapa lama di sini? Baru datang?,” tanya Dian.

“Dia baru saja datang, hanya sebulan,” jawab sang pejabat.

Baca Juga: 7 Fakta Misterius Andini Permata yang Bikin Netizen Gigit Jari

“Itu nggak bisa dimaafkan ya,” timpal Dian.

Kekecewaan itu tidak hanya ditujukan pada pelaku, tetapi juga pada dampaknya terhadap seluruh komunitas WNI. Sang pejabat menyayangkan bahwa tindakan satu orang bisa berdampak buruk terhadap citra banyak orang:

“Kasian sama WNI yang lain kan ya. Itu hanya bikin WNI yang lain jadi minus. Orang yang nggak memikirkan masa depan. Tolong demi masa depanmu yang cerah, jaga dirimu dari sekarang. Tolong Mas Dian nasehati mereka ya,” tambahnya.

Dalam penjelasannya, Dian juga mengatakan bahwa dirinya memiliki banyak koneksi dengan pejabat tinggi di Jepang, termasuk dari parlemen dan kementerian tenaga kerja. Ia seringkali menjadi pihak pertama yang dihubungi saat ada masalah melibatkan WNI.

“Lu denger sendiri kan orang Jepang ngomong ke gua. Gua tuh banyak kenal sama parlemen Jepang... orang-orang besar di sini gua kenal. Mereka ini sebenarnya yang dihadapi ke orang asing tuh banyak banget, tapi dia nggak bisa bersuara. Dia masih peduli dengan orang-orang Indonesia. Bukan satu ini aja, banyak yang selalu ngeluh komplain,” ucapnya.

Pesan Keras untuk WNI dan Sekolah di Indonesia

Melalui caption tegas di Instagram, Dian menyerukan agar seluruh WNI di Jepang lebih sadar akan tanggung jawab moral dan sosial mereka.

“Buat teman-teman WNI di Jepang, mari kita jaga nama baik bangsa kita. Kita hidup di negeri orang. Jangan bawa kebiasaan buruk dari Indonesia ke sini. Jangan kira hal-hal negatif tidak akan ketahuan. Ini Jepang, semua bisa terpantau,” kata dia.

Ia memperingatkan bahwa kesalahan serius seperti pencurian bisa berujung pada denda, proses hukum, bahkan deportasi, dan yang paling menyedihkan, nama baik seluruh WNI ikut tercoreng.

“Saya malu. Karena saya yang selalu dihubungi saat ada masalah, seolah mewakili kita semua. Khusus buat yang baru datang ke Jepang: tolong jangan bego. Belajar tata krama, hormati budaya lokal,” tambah Dian lagi.

Tak hanya menegur individu, Dian juga memberikan kritik tajam kepada sekolah-sekolah di Indonesia.

“Untuk Sekolah yang di Indonesia: jangan asal kirim anak ke luar negeri. Cek dulu akhlak dan sikapnya. Kirim anak-anak yang punya mental dan kualitas premium, bukan yang bikin masalah," katanya.

"Khusus sekolah saya sendiri, sampai saja ketahuan kena kejadian dengan siswa saya, saya sendiri yang akan mendeportasi mereka. Mengusulkan ke pemerintah imigrasi dan polisi Jepang supaya ditindak secara HUKUM!,” tanbah dia lagi.

Dian menutup pesannya dengan penegasan bahwa ia terpaksa bersuara karena peduli.

“Jangan nodai perjuangan WNI lain yang sudah mati-matian berjuang dan hidup baik di sini,” tutup Dian l.

Kisah yang dibagikan Neo Japan ini menjadi pengingat keras bahwa status sebagai WNI di luar negeri membawa tanggung jawab besar. Tak hanya mewakili diri sendiri, tetapi juga bangsa. 

Ulah satu orang bisa mencoreng ribuan lainnya yang sudah berjuang menjaga nama baik Indonesia di mata dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI