Suara.com - Beras merupakan bahan pangan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, maraknya peredaran beras oplosan belakangan ini membuat banyak orang resah. Tidak sedikit oknum nakal yang mencampur beras premium dengan beras kualitas rendah lalu menjualnya dengan harga tinggi.
Lalu, bagaimana cara membedakan beras premium dan beras oplosan agar kita tidak tertipu? Simak penjelasan lengkap berikut ini supaya kamu lebih cermat saat membeli beras.
Beras premium terkenal memiliki kualitas terbaik, baik dari segi tekstur, warna, maupun rasa. Namun, tingginya harga beras premium membuka peluang bagi pihak tak bertanggung jawab untuk mencari keuntungan instan. Mereka mencampur beras kualitas rendah dengan sedikit beras premium supaya terlihat lebih bagus.
Padahal, beras oplosan seringkali mengandung kotoran, patahan beras, bahkan bahan kimia pemutih yang berbahaya jika dikonsumsi jangka panjang.
Selain merugikan secara ekonomi karena kita membayar mahal untuk kualitas yang rendah, konsumsi beras oplosan juga berisiko mengganggu kesehatan. Oleh karena itu, penting sekali mengenali ciri-ciri beras premium asli dan beras oplosan.
![Penyebab inflasi tinggi di Lampung pada Juni 2025. [ANTARA]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/02/94968-beras.jpg)
Cara Membedakan Beras Premium dan Beras Oplosan
1. Lihat Warna Beras
Beras premium umumnya memiliki warna putih natural atau sedikit transparan, tergantung varietasnya. Warnanya cenderung seragam. Sebaliknya, beras oplosan sering memiliki warna yang tidak rata. Kamu mungkin akan melihat bercak kekuningan, keabu-abuan, atau butiran beras yang terlalu putih mencolok karena proses pemutihan kimia.
2. Cek Bentuk dan Ukuran Butir
Baca Juga: Langgar Standar Mutu dan Takaran, 4 Produsen Beras Ternama Diperiksa Satgas Pangan?
Beras premium memiliki ukuran butir yang relatif seragam dan utuh. Saat kamu pegang, butirannya terasa padat dan tidak banyak patahan. Pada beras oplosan, sering terlihat campuran butiran panjang, pendek, patah, bahkan ada yang berbentuk pecah-pecah. Ketidaksamaan ukuran ini menjadi salah satu tanda beras dicampur dari beberapa kualitas berbeda.
3. Cium Aromanya
Beras premium biasanya memiliki aroma alami, ada yang harum seperti pandan atau wangi khas padi yang segar. Sebaliknya, beras oplosan kadang tidak memiliki aroma sama sekali, atau justru tercium bau apek, kimia, atau bau kapur karena dicampur zat pemutih. Jika kamu mencium bau aneh dari beras, sebaiknya hindari membelinya.
4. Rendam dalam Air
Salah satu cara sederhana untuk menguji keaslian beras premium adalah dengan merendamnya dalam air. Beras premium tidak cepat hancur dan air rendaman akan tetap jernih atau sedikit keruh. Namun, pada beras oplosan, air sering berubah menjadi putih pekat karena adanya residu pemutih atau kotoran yang larut. Jika butiran beras cepat hancur atau hancur sebagian, bisa dipastikan kualitasnya rendah.
5. Perhatikan Harga
Harga juga bisa menjadi indikator. Jika kamu menemukan beras yang diklaim premium tapi dijual jauh lebih murah dari harga pasaran, patut curiga. Beras premium umumnya lebih mahal karena kualitas dan proses pengolahannya. Harga yang terlalu murah bisa menjadi tanda beras tersebut hasil oplosan.
6. Rasakan Tekstur Setelah Dimasak
Beras premium akan menghasilkan nasi yang pulen, harum, dan tidak mudah basi. Sebaliknya, beras oplosan sering menghasilkan nasi yang cepat keras saat dingin, berair, atau berbau apek meskipun baru dimasak. Rasa nasi dari beras oplosan pun cenderung hambar atau terasa aneh di lidah.
Tips Aman Membeli Beras Premium
- Belilah beras di tempat terpercaya, seperti toko sembako resmi, supermarket besar, atau distributor yang memiliki sertifikat.
- Pilih beras yang berlabel jelas dan terdaftar di BPOM atau SNI.
- Jangan mudah tergiur harga murah yang tidak wajar.
- Mintalah tester atau contoh beras jika membeli dalam jumlah besar.
- Simpan beras di wadah tertutup rapat agar tidak cepat rusak atau berjamur.