Suara.com - Pertanyaan "Operasi Patuh Jaya 2025 sampai kapan?" mungkin sedang ramai dibicarakan di kalangan pengendara, baik di grup WhatsApp maupun di sela-sela obrolan kantor.
Operasi razia lalu lintas ini memang menjadi perhatian utama para pengguna jalan di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Nah, jadwal Operasi Patuh Jaya 2025 sebenarnya sampai tanggal berapa?
Sebelum Anda hanya fokus pada tanggal berakhirnya operasi, penting untuk memahami bahwa Operasi Patuh Jaya memiliki tujuan yang jauh lebih besar daripada sekadar menilang pelanggar.
Ini adalah momentum untuk membangun kembali kesadaran kolektif akan pentingnya keselamatan di jalan raya.
Jadi, mari kita jawab pertanyaan utamanya, catat tanggalnya, dan selami lebih dalam misi di balik operasi penertiban lalu lintas tahunan ini.
Operasi Patuh Jaya 2025 Sampai Kapan? Ini Jadwal Resminya
Bagi Anda yang bertanya-tanya mengenai durasi pelaksanaannya, catat baik-baik jadwal resminya.
Berdasarkan informasi dari Polda Metro Jaya, Operasi Patuh Jaya 2025 dilaksanakan selama 14 hari penuh.
- Tanggal Mulai: Senin, 14 Juli 2025
- Tanggal Berakhir: Minggu, 27 Juli 2025
Operasi ini digelar serentak di seluruh Indonesia oleh Korlantas Polri dengan tujuan utama menciptakan situasi lalu lintas yang aman, tertib, dan lancar.
Selama dua pekan ini, sebanyak 2.938 personel gabungan dikerahkan di wilayah hukum Polda Metro Jaya untuk melakukan pengawasan dan penindakan.
Baca Juga: Siap-siap Kena Hunting, Ini Daftar 'Dosa' di Jalan yang Diincar Polisi Saat Operasi Patuh Jaya 2025
Jika melihat rutinitas kegiatan kepolisian, razia Operasi Patuh Jaya mulai aktif dilakukan sejak pagi hingga siang hari. Tepatnya, sekitar pukul 06.00 sampai 13.30 WIB.
Akan tetapi beberapa tempat bisa saja memperpanjang waktu razia, tergantung situasi lalu lintas dan instruksi dari satuan wilayah masing-masing.
Makanya, tetap patuhi aturan dan rambu lalu lintas dan berkendara dengan aman dan membawa surat kendaraan yang lengkap.
Lebih dari Sekadar Tilang
Meskipun penindakan berupa tilang menjadi hal yang paling terlihat, tujuan utama Operasi Patuh Jaya bukanlah untuk menghukum, melainkan untuk mendidik dan mencegah.
Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, menegaskan bahwa operasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas.
"Dengan harapan apabila digelar dalam waktu 14 hari bisa menaikkan, bisa menaikkan kesadaran, dan pada output dan outcome yang kita inginkan adalah semuanya berjalan tertib, keselamatan bisa terjaga, baik pengendara maupun penumpang," ujar Irjen Karyoto.
Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa fokus utama kepolisian adalah menekan angka kecelakaan lalu lintas dan korban jiwa.
Oleh karena itu, selain penindakan (represif), operasi ini juga mengedepankan pendekatan preemtif (edukasi) dan preventif (pencegahan) kepada masyarakat.
Fokus Utama Jenis Pelanggaran
Untuk memastikan Anda berkendara dengan aman dan terhindar dari sanksi, kenali jenis-jenis pelanggaran yang menjadi target utama selama Operasi Patuh Jaya 2025.
Polda Metro Jaya telah merinci sasaran penindakan sebagai berikut:
Fokus pada Pengendara (Orang):
- Melawan arus lalu lintas.
- Berkendara di bawah pengaruh alkohol atau narkoba.
- Menggunakan ponsel saat mengemudi.
- Tidak menggunakan helm berstandar SNI bagi pengendara dan penumpang sepeda motor.
- Tidak menggunakan sabuk pengaman bagi pengemudi mobil.
- Mengemudi melebihi batas kecepatan yang ditentukan.
- Pengemudi masih di bawah umur.
Fokus pada Kendaraan (Benda):
- Menggunakan Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) atau pelat nomor palsu.
- Kendaraan tidak dilengkapi STNK yang sah.
- Menggunakan knalpot bising (brong) yang tidak sesuai standar.
- Memasang rotator dan sirine yang bukan peruntukannya.
Kapolda Metro Jaya memberikan perhatian khusus pada maraknya penggunaan pelat nomor palsu dan memerintahkan jajarannya untuk menindak tegas tanpa pandang bulu.
"Tangkap dan proses hukum setiap pelaku penggunaan plat palsu, baik yang menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan dinas. Jangan ragu, jangan pandang bulu terhadap siapapun yang melanggar," tegasnya.
Penting untuk diketahui, metode razia dalam Operasi Patuh Jaya 2025 tidak dilakukan dengan menutup total ruas jalan.
Petugas akan melakukan penindakan secara acak (random sampling) di titik-titik rawan pelanggaran dan kecelakaan.
Selain itu, penindakan juga dilakukan secara humanis. Irjen Karyoto mengingatkan seluruh personelnya untuk menghindari tindakan kontraproduktif dan tidak ada negosiasi atau transaksional.
Di samping penindakan manual di lapangan, pengawasan juga diperkuat dengan kamera Tilang Elektronik (ETLE), baik yang statis maupun mobile.
Artinya, meskipun tidak ada razia stasioner, pelanggaran Anda tetap bisa terekam dan surat tilang akan dikirim ke alamat Anda.
Operasi Patuh Jaya 2025 memang akan berakhir pada 27 Juli 2025. Namun, tujuan dari operasi ini bersifat jangka panjang, yaitu terwujudnya budaya tertib berlalu lintas yang melekat pada setiap pengguna jalan.
Bagaimana pendapat Anda tentang pelaksanaan Operasi Patuh Jaya tahun ini? Apakah Anda merasa dampaknya efektif untuk meningkatkan ketertiban di jalan?