Apa Sebenarnya Kemenyan, yang disebut Gibran Jadi Bahan Baku Parfum LV dan Gucci?

Dinda Rachmawati Suara.Com
Rabu, 16 Juli 2025 | 15:39 WIB
Apa Sebenarnya Kemenyan, yang disebut Gibran Jadi Bahan Baku Parfum LV dan Gucci?
Apa Itu Kemenyan, yang disebut Gibran Jadi Bahan Baku Parfum LV dan Gucci? (Instagram/freepik)

Suara.com - Pernyataan mengejutkan datang dari Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka. Dalam sebuah acara pembekalan P4N Angkatan 68, ia mengungkapkan potensi besar dari kemenyan sebagai komoditas strategis yang selama ini dipandang sebelah mata. 

Tak tanggung-tanggung, Gibran menyebut kemenyan sebagai bahan baku penting dalam parfum-parfum mewah dunia seperti Louis Vuitton (LV) dan Gucci.

“Saya bicara hilirisasi kemenyan banyak yang ketawa, katanya kemenyan buat dukun. Salah! Kemenyan itu sama berharganya dengan nikel,” ujar Gibran. 

Pernyataan ini langsung memicu beragam reaksi dari publik, mulai dari rasa penasaran hingga komentar sarkastis. Namun, apakah benar kemenyan adalah bahan baku parfum kelas dunia? Dan sebenarnya, apa itu kemenyan?

Kemenyan: Dari Hutan Indonesia ke Dunia Parfum

Dikutip Hello Sehat, kemenyan merupakan getah dari pohon yang masuk dalam genus Styrax, dan dikenal pula dengan nama benzoin di dunia internasional. Indonesia, khususnya wilayah Sumatra Utara seperti Tapanuli, adalah salah satu produsen utama kemenyan dunia. 

Tanaman ini telah digunakan selama berabad-abad dalam berbagai budaya, baik untuk ritual spiritual maupun sebagai bahan pengobatan tradisional.

Di dunia modern, kemenyan (benzoin resin) telah menjadi bahan penting dalam berbagai industri, termasuk:

  • Industri parfum dan kosmetik: digunakan sebagai fixative, yaitu bahan yang membantu parfum bertahan lebih lama di kulit.
  • Industri farmasi: sebagai bahan dalam salep dan lotion antiseptik.
  • Obat tradisional: untuk mengobati peradangan, iritasi kulit, dan gangguan pernapasan.

Jadi, tidak mengherankan jika merek-merek parfum ternama seperti LV dan Gucci memanfaatkan senyawa aromatik dari kemenyan untuk menciptakan aroma eksklusif dan tahan lama.

Baca Juga: 7 Parfum Lokal yang Wanginya Mirip Parfum Mahal, Mulai Rp30 Ribuan Saja

Mengapa Selama Ini Kemenyan Diremehkan?

Di Indonesia, kemenyan sering kali dikaitkan dengan hal mistis atau ritual dukun. Hal ini membuat banyak orang memandangnya sebelah mata, meskipun nilai ekonominya cukup tinggi di pasar internasional. 

Gibran menyayangkan bahwa selama puluhan tahun, Indonesia hanya mengekspor kemenyan dalam bentuk mentah tanpa nilai tambah.

“Dari dulu kita jual mentah. Padahal ibu-ibu yang pakai parfum LV, Gucci dan lain-lain itu sebenarnya sedang pakai kemenyan,” tegas Gibran.

Inilah yang mendasari dorongan Gibran untuk mendorong hilirisasi kemenyan. Ia ingin anak-anak muda Indonesia terlibat dalam riset, pengolahan, dan pengembangan produk turunan kemenyan, dari parfum lokal hingga produk kecantikan dan farmasi berkelas dunia.

Kemenyan dalam Dunia Medis dan Kecantikan

Selain digunakan dalam parfum, kemenyan juga dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan:

  • Antiseptik alami: untuk luka kecil dan borok kulit
  • Ekspektoran: membantu mengeluarkan dahak dalam saluran pernapasan
  • Pengobatan gusi dan luka mulut
  • Campuran pelindung kulit: jika dikombinasikan dengan herbal lain seperti aloe dan balsam tolu
  • Kemenyan juga tersedia dalam berbagai bentuk: krim, salep, tincture (cairan), dan lotion. Namun penggunaannya tetap harus berhati-hati, terutama bagi mereka yang memiliki alergi atau kulit sensitif.

Potensi Hilirisasi dan Ekonomi

Jika dikelola dengan serius, industri kemenyan mungkin bisa menjadi green gold baru bagi Indonesia. Gibran bahkan berharap pusat riset hilirisasi kemenyan dapat diresmikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat.

“Kita dorong anak-anak muda riset. Kita sediakan tempat, alat-alat terkini. Hilirisasi itu bukan cuma soal nikel, tapi juga soal kemenyan dan kekayaan hayati lainnya,” tuturnya.

Pernyataan Gibran yang semula terdengar nyeleneh justru membuka mata banyak pihak akan potensi besar yang selama ini tersembunyi di balik aroma kemenyan. 

Mungkinkah suatu saat nanti parfum “buatan Indonesia” bisa sejajar dengan LV dan Gucci? Siapa tahu, semua mungkin jika hilirisasi dijalankan dengan serius.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI