Suara.com - Lembaga keagamaan Buddha di Thailand kini menghadapi salah satu skandal paling menggemparkan dalam beberapa dekade terakhir. Skandal ini berpusat pada Wilawan Emsawat, seorang wanita yang dituduh menggoda biksu senior dan memeras mereka hingga jutaan dolar. Biro Investigasi Pusat Polisi Kerajaan Thailand (CIB) menyatakan bahwa wanita tersebut terlibat dengan setidaknya sembilan biksu senior, yang banyak di antaranya kini telah dicopot dari jabatannya. seperti dilansir The Guardian.
Profil Wilawan Emsawat dan Apa Tuduhannya?
Wilawan Emsawat, seorang warga negara Thailand berusia 30-an yang mencoba memeras uang dari para biksu, ditangkap di rumah mewahnya di Nonthaburi pada awal Juli, menurut laporan ITV.
Ia kini menghadapi tuduhan serius, termasuk pemerasan, pencucian uang, dan menerima barang curian. Wilawan, yang juga dikenal sebagai ‘Ms Golf’, menggunakan hubungannya untuk merekam video dan pesan chat yang bersifat kompromi secara diam-diam. Materi ini kemudian ia gunakan untuk memeras sejumlah besar uang.
Dikutip dari media lokal terkait, peninjauan catatan bank Wilawan mengungkapkan lebih dari 385 juta baht (sekitar $11.9 juta) telah disetorkan ke rekeningnya selama tiga tahun terakhir. Polisi menyebutkan bahwa sebagian besar dana ini dihabiskan untuk perjudian online ilegal, sementara jumlah lainnya terkait dengan sumbangan kuil dan hadiah pribadi dari para biksu.
Sementara, The Guardian menyebutkan bahwa di antara barang-barang mewah yang diduga diterima Wilawan adalah Mercedes-Benz SLK200, jutaan dalam transfer bank, dan bahkan permintaan pembayaran tunjangan anak dari seorang biksu yang ia klaim sebagai ayah dari anaknya. Laporan ITV menambahkan bahwa penyelidikan kasus ini dipicu oleh menghilangnya seorang biksu di Bangkok, yang dilaporkan meninggalkan biara. Wilawan dilaporkan menuntut 7.2 juta baht (sekitar $165.000) darinya.
Pihak berwenang menemukan lebih dari 80.000 foto dan video di ponselnya, yang mengindikasikan banyak biksu terlibat dalam tindakan seksual. Hal ini merupakan pelanggaran nyata terhadap aturan selibat ketat agama Buddha Theravada.
Selain sembilan biksu senior, termasuk kepala biara terkemuka, yang telah dicopot dari jabatannya, pihak berwenang juga telah meluncurkan penyelidikan terhadap keuangan kuil, sumbangan, dan perilaku biksu di seluruh negeri. Kantor Nasional Buddhisme Thailand, dalam laporan terbaru, sedang mempertimbangkan reformasi hukum, sementara Raja Maha Vajiralongkorn telah mencabut gelar monastik yang sebelumnya diberikan.
Publik mempertanyakan masalah-masalah yang mengakar dalam lembaga keagamaan, seperti masalah uang, kekuasaan, dan hak istimewa yang tidak terkontrol di kalangan para biksu. Mantan biksu dan influencer Paiwan Wannabud mengatakan bahwa para biksu "tersesat dalam gairah dan nafsu." Di sisi lain, sejumlah pihak mengecam kecenderungan untuk menyalahkan wanita, sementara figur agama pria yang terekspos justru kurang mendapat sorotan. Skandal ini telah memicu kemarahan publik nasional dan memicu perdebatan serius tentang hak istimewa monastik serta seruan untuk reformasi dalam institusi Buddha Thailand.
Baca Juga: Legislator PDIP Skakmat Menkop Budi Arie di DPR: Bapak Lagi Panik, Jangan Fitnah Partai Kami!