Menguak Asal Sound Horeg: Benarkah Ciptaan Sosok Thomas Alva Edisound Horeg?

Nur Khotimah Suara.Com
Sabtu, 26 Juli 2025 | 17:33 WIB
Menguak Asal Sound Horeg: Benarkah Ciptaan Sosok Thomas Alva Edisound Horeg?
ilustrasi sound horeg tengah menjadi sorotan. (Google AI Studio)

Sound Horeg Ada sebelum Memed Viral: Diyakini Muncul di Tahun 2014

Berdasarkan beberapa sumber lokal dari masyarakat Jawa Timur dan penelitian dari tim Allya Salsa Bilatul Kh, sound horeg sudah ada sejak satu dekade yang lalu.

Pawai sound system sudah ada di Jawa Timur sejak tahun 2014.

Kala itu, berbagai penyedia jasa sound system berlomba-lomba untuk memamerkan teknologi tercanggih yang mereka miliki.

Berbagai pihak memamerkan sound system yang mereka miliki melalui berbagai pawai.

Pawai-pawai tersebut umumnya hanya terbatas pada pawai Idul Fitri dan Idul Adha.

Volume atau skala dari sound system yang digunakan kala itu juga tak ekstrem seperti sekarang dan masih relatif dapat ditolerir oleh masyarakat lokal.

Pawai sound system juga awalnya terbatas pada beberapa daerah di Jawa Timur seperti Banyuwangi, Sidoarjo, Malang, hingga beberapa area di Surabaya.

Namun lambat laun, muncul istilah sound horeg pada tahun 2020-an. Para pegiat sound system akhirnya mulai meningkatkan skala alat yang mereka pakai dalam pawai.

Bahkan, hasil dari sound yang dipakai menimbulkan dampak seperti kerusakan rumah dan bangunan sekitar.

Baca Juga: Gus Irfan Wesi Gunakan Pidato Bung Karno untuk Dukung Sound Horeg

Uniknya, istilah horeg diambil dari kata dalam bahasa Jawa yang berarti 'gempa', sebagaimana yang dijelaskan dalam Kamus Bahasa Jawa-Indonesia (KBJI) oleh Kemendikbud.

Istilah horeg yang berarti gempa dipakai untuk mencerminkan dampak sound system yang dipakai sekarang.

Dampak dari sound horeg akhirnya menuai kontroversi. 

Tim media dari Universitas Muhammadiyah Surakarta melansir bahwa beberapa ahli seperti dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT), dr. Arne Laksmiasanti., Sp.THT-KL telah mewanti-wanti batas volume suara yang bisa ditolerir telinga manusia.

Berdasarkan penelitian yang disajikan, hasil dari sound horeg ternyata memberikan dampak yang besar bagi pendengaran masyarakat sekitar.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI